-->








Dinilai Penyaluran Bidik Misi tidak Transparan, Mahasiswa Unsam Unjuk Rasa 

20 Februari, 2019, 12.11 WIB Last Updated 2019-02-20T05:11:47Z
LANGSA - Sebanyak 254 Mahasiswa Universitas Samudera Langsa (Unsam) melakukan unjuk rasa untuk menuntut transparansi publik aliran dana "Bidik Misi" di depan Gedung Biro Rektor kampus tersebut, Gampong Meurandeh, Kecamatan Langsa Lama,  Kota Langsa,  Selasa (18/02/2019). 

Pantauan LintasAtjeh.com, aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa Unsam tersebut hingga malam dikoordinatori oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Unsam Langsa, Ramadhan. 

Dalam aksi tersebut, Ramadhan menyampaikan beberapa tuntutan para mahasiswa kepada Rektor, diantaranya: 

1. Kami menuntut transparansi publik aliran dana Bidik misi. 

2. kami menduga adanya mal administrasi perihal Bidik misi (Melakukan penundaan yang penyalahgunaan wewenang dan tidak transparan). 

3. Tim pelaksana Bidik misi Unsyiah melanggar keputusan ketiga ( SNPMB PTN )karena tidak melaksanakan survei tempat tinggal dan verifikasi ekonomi secara keseluruhan/merata. 

4. Kami menolak gedung sekretariat mahasiswa yang ada dan menuntut untuk membangun gedung sekretariat yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dan layak digunakan untuk organisasi mahasiswa Universitas samudra. 

5. Jika Rektor tidak mampu mengambil kebijakan dan keputusan secara jelas dan terbuka maka kami Aliansi Mahasiswa Unsam menuntut agar Rektor Unsam bersedia turun dari jabatan Rektor.

Menanggapi tuntutan mahasiswa, Rektor Universitas Samudera Langsa, Dr. Bachtiar Akop, Mpd menyampaikan bahwa untuk saat ini dirinya belum bisa menjawab,  karena  pada tahun ini ada program-program baru yang di berikan dari Kementerian. 

"Pada tahun 2019 ini kita buat On Going, artinya kalau ada beasiswa dari Bank kita minta nama-namanya dulu dari Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) bidik misi supaya tidak terjadi kesalahpahaman," kata Rektor.  
Ia juga menyampaikan, pihaknya akan mengusahakan 254 orang yang belum mendapat bidik misi akan di masukan ke kuota. Namun ia hanya berusaha dan hal ini bukanlah janji. 

"Bagaimana saya mau menandatangani ijazah kalian,  kalau kalian aja tidak baik menyampaikannya Petisi yang kalian buat," ungkapnya. 

"Saya tidak mau ambil keputusan, karena keputusan ada sama Kementerian. Saya akan memperjuangkan hak mahasiswa semampu saya," imbuh Bachtiar Akop. 


Pantauan LintasAtjeh.com, sekira pukul 23.30 WIB, para Mahasiswa membubarkan diri dari aksi demo tersebut setelah mendengar penyampaian dari Rektor Unsam.[Sm/Mahfud]
Komentar

Tampilkan

Terkini