-->








Syafii Efendi Ajak Pemuda Aceh Stop Pacaran

13 Februari, 2019, 18.48 WIB Last Updated 2019-02-13T11:48:44Z
LANGSA - Menikah itu memang harus muda, jangan menunggu sampai jadi tua. Kalau memang belum mampu, ikuti pesan Rasulullah untuk berpuasa. Tapi tidak ada pacar-pacarannya. 

Hal ini diungkapkan Trainer dan motivator termuda nomor satu di Indonesia, Mr. Syafii Efendi saat memberikan motivasi kepada pemuda, di saat Seminar Nasionall Character Building yang di gelar oleh DPD WIMNUS (Wirausaha Muda Nusantara) Aceh di Vitra Tirta Convention Hall Langsa, Jum'at (08/02) Sore. 

Penulis buku berjudul “Nikah Muda Nikah Kaya” ini, mengatakan bahwa buku ini sangat cocok dibaca oleh para kawula muda. Terutama yang mulai merasakan adanya hasrat untuk menikah. Bahkan yang mulai mendapat dorongan dari lingkungan sekitar untuk segera menikah. 

“Kunci kesuksesan memang diawali dengan menghindarkan diri dari pacaran, laki-laki sejati tidak akan menyatakan cintanya. Tapi akan memperbaiki diri untuk langsung menemui orang tuamu alias ngelamar,” paparnya. 

Menariknya, dalam seminar yang menyentuh ranah pembahasan hingga urusan pernikahan ini, Syafii mengajak para pemuda agar memilih suami didasarkan pada tiga kriteria laki-laki sejati versi Syafii. Begitu pula para pemuda, diingatkan untuk memenuhi kriteria tersebut jika ingin mendapatkan jodoh yang diidamkan. 

“Tiga syarat jadi laki-laki sejati itu yaitu, harus lebih baik ibadahnya, lebih besar ‘uang’nya dan lebih tinggi ilmunya. Ini pertimbangan buat yang perempuan untuk cari suami. Dan jadi acuan buat yang laki-laki untuk memperbaiki diri,” jelasnya. 

Kriteria kedua, menjadi penting menurut Syafii dikarenakan hampir 90 persen problem dalam kehidupan pernikahan disebabkan oleh kebutuhan keuangan yang tidak mencukupi. Tetapi Syafii meyakini, seorang laki-laki yang ilmunya tinggi pasti bisa meraih kesuksesan. 

Semetara itu, Ketua Panitia M.Hafizh Kuswara, mengatakan betapa pentingnya peran pemuda dalam memajukan negeri ini, oleh sebab itu pemuda jangan sampai terpengaruh berita Hoax, Narkoba, dan penyakit-penyakit remaja lainnya. "Pemuda harus ebih baik fokus melakukan perbaikan diri, seperti ikut kegiatan positif seminar-seminar seperti ini," ungkap.[Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini