-->








Tiba di Idi Rayeuk, 14 Nelayan Aceh Timur Disambut Haru Keluarga

01 Februari, 2019, 00.51 WIB Last Updated 2019-01-31T17:52:36Z
ACEH TIMUR - Sebanyak 14 Nelayan asal Aceh Timur yang sempat ditahan di Negara Myanmar akhirnya bisa menghirup udara segar. Kamis Pagi, 31 Januari 2019, para nelayan tersebut tiba di pendopo Bupati Aceh Timur. Nelayan tersebut diantar langsung oleh Tim Dinas Sosial Aceh yang dipimpin oleh Sekretaris Dinas Sosial Devi Riansyah AKs, MS.i, Kasi Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial Rohaya Hanum, SE.

Suasana haru, isak tangis tak terbendung usai shalat subuh, saat itu istri dan keluarga para nelayan berkumpul di pendopo bupati untuk bertemu mereka yang sudah lama ditahan di Negara Myanmar.

Kepulangan para nelayan ke Aceh Timur disambut oleh Sekda Aceh Timur M. Ikhsan Ahyat, S.STP., M.AP berikut Tim Dinas Sosial Aceh, para Nelayan juga dipeusijuk oleh Imum Syik Mesjid Aceh Timur, Abi Gureb yang disaksikan oleh Forkopimda Aceh Timur serta para keluarga nelayan yang sejak usai shalat subuh sudah tiba di pendopo bupati.

Dalam sambutannya, Sekdinsos Aceh Devi Riansyah mengatakan, pemerintah baik tingkat provinsi maupun pusat tidak tinggal diam ketika ada warga yang bermasalah. Hal itu merupakan bukti keseriusan pihak pemerintah dalam upaya kepedulian terhadap masyarakat.

"Pemulangan saudara ini (nelayan-red) merupakan perjuangan yang luar biasa, bukan hal yang mudah, dan penjara di Myanmar itu dibawah otoritas Kementerian Dalam Negeri. Apapun koordinasi yang dilakukan oleh RI melalui Kementerian Luar Negeri ke Menteri Dalam Negeri Myanmar, sebenarnya ini hal yang sangat sulit dilakukan, akan tetapi alhamdulillah berhasil dipulangkan saudara kita ini," katanya. 

Devi juga mengajak semua pihak agar senantiasa bersyukur atas keberhasilan yang dicapai oleh pemerintah, dalam hal ini menyangkut pemulangan nelayan asal Aceh Timur dari Myanmar.

Disamping itu, adanya hubungan bilateral yang baik antar dua negara Indonesia-Myanmar, para nelayan tersebut mendapat pengampunan dari Presiden Myanmar.

"Ini anugrah Allah, saudara kita bisa pulang dengan selamat, apapun alasannya, ini patut di syukuri," sambungnya.

"Yang penting bapak-bapak ini sudah bisa berkumpul dengan keluarga kembali, kepada SKPD yang bersangkutan agar bisa memberikan pencerahan kepada nelayan tentang kelengkapan melaut, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," tandasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Devi juga meminta adanya perhatian khusus kepada dua nelayan yang masih dibawah umur. Menurut Devi belum selayaknya dua anak tersebut pergi melaut layaknya nelayan yang lainnya.

"Diantara 14, ada dua orang masih anak dibawah umur. Hal itu tidak sesuai dengan undang-undang tenaga kerja. Mereka berdua jangan jadi nelayan untuk sementara, para SKPD harus melakukan koordinasi, yang pada intinya dua anak ini bisa sekolah dengan cara apapun, baik melalui paket A, B dan C yang memang diakui negara," sebutnya.

Pemerintah Aceh Timur yang diwakili oleh Sekda Aceh Timur menyampaikan, pihaknya akan menyerahkan dana bantuan sosial sebesar Rp 5.000.000 per orang setiap nelayan yang ditahan di Myanmar.

Terkait dua anak dibawah umur yang sudah berprofesi sebagai nelayan, akan diupayakan sekolah kembali sesuai dengan harapan pemerintah Aceh sebagaimana disampaikan Devi Riansyah selaku Sekdinsos Aceh.

"Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pemulangan para nelayan kami, negara memang selalu hadir untuk rakyat saat dibutuhkan," ucap sekda.[Humas Aceh]
Komentar

Tampilkan

Terkini