-->


Peusaba: Plt Gubernur Aceh Harus Menebus Mahal Darah Mahasiswa Aceh yang Tumpah

10 April, 2019, 08.48 WIB Last Updated 2019-04-10T01:48:16Z
BANDA ACEH - Ketua Peusaba Aceh Mawardi mengaku marah sekali melihat mahasiswa yang sedang melakukan aksi damai menuntut pencabutan izin PT EMM dianiaya dan ditembak dengan gas air mata. 

Ketua Peusaba Aceh Mawardi Usman mengecam hal ini, sebab mahasiswa yang ikut berdemo juga terdapat banyak mahasiswi yang juga terluka parah akibat insiden ini. 

Mawardi mengaku meneteskan air mata melihat mahasiswa dianiaya dengan kejam tanpa perasaan dan juga terdapat video viral yang menertawakan kekejaman terhadap mahasiswa. 

Peusaba sejak dulu sudah mengatakan satu-satunya cara menjaga perdamaian dan kedaulatan Bangsa Aceh yang agung adalah dengan memecat Plt Gubernur Aceh dzalim yang sudah menghancurkan adat istiadat Aceh dan sekarang menghancurkan alam Aceh hingga ke negeri Linge. 

Peusaba juga meminta pihak Internasional menjamin kedamaian Aceh. Sejak 1845 Aceh sudah masuk dalam jaminan perlindungan Internasional dunia saat itu. Karena itu, Peusaba meminta pihak Uni Eropa dan Amerika Serikat serta Turki memperbaharui perjanjian MoU Helsinki kembali dengan mengadakan pertemuan Internasional kembali. 

"Ada beberapa hal dalam MoU Helsinki yang perlu direvisi untuk menjamin kedamaian selamanya di Bumi Aceh sehingga Tanah Aceh tidak menjadi tanah jajahan yang dengan mudah adat istiadatnya dihancurkan dan hasil kekayaan alamnya dicuri serta rakyat Aceh dianiaya tanpa ampun seperti yang terjadi baru-baru ini," ulasnya. 

"Kami hanya ingin menuntut hak kami dan kalian para pemimpin itu kami yang pilih untuk mengurus kami masyarakat Aceh," pungkas Mawardi tegas.[Red] 
Komentar

Tampilkan

Terkini