Sumur Biru Rumah tempat awal wakaf Utsman Bin Affan kepada umat muslim. (istimewa)
MUNGKIN tidak pernah terbayang oleh siapa pun bila ada bank di Arab Saudi yang sampai saat ini menyimpan rekening atas nama salah satu sahabat utama Nabi Muhammad SAW, yakni Utsman Bin Affan yang juga khalifah ketiga.
Dalam kisahnya, setelah hijrah, jumlah kaum muslim di Madinah semakin bertambah banyak. Salah satu kebutuhan dasar yang meresakan adalah ketersediaan air jernih.
Kala itu sumur terbesar dan terbaik adalah Biru Rumah. Sumur itu milik seorang Yahudi pelit dan oportunis. Dia hanya mau berbagi air sumurnya itu secara jual beli.
Mengetahui hal tersebut, Utsman Bin Affan mendatangi Yahudi itu dan membeli setengah air dari Sumur Biru Rumah. Utsman lalu mewakafkannya untuk keperluan kaum muslimin.
Dengan semakin bertambahnya kaum penduduk muslim, kebutuhan akan air jernih pun kian meningkat. Karena itu, Utsman pun akhirnya membeli sisa air sumur dengan harga keseluruhan 20.000 Dirham atau sekitar Rp 5 milliar. Untuk kali ini pun, Utsman kembali mewakafkannya untuk kaum muslimin.
Singkat cerita, pada masa-masa berikutnya, wakaf Utsman berkembang begitu pesat. Mula dari sumur terus berkembang menjadi kebun nan luas. Dan kebun wakaf Utsman dirawat dengan baik semasa pemerintahan Daulah Usmaniyah.
Setelah Kerajaan Arab Saudi berdiri, perawatan berjalan semakin baik. Alhasil di kebun tersebut tumbuh sekitar 1.550 pohon Kurma hingga saat ini.
Kemudian Kerajaan Saudi melalui Kementerian Pertanian mengelola hasil kebun wakaf Utsman tersebut. Uang yang didapatkan dari panen kurma dibagi dua. Setengahnya dibagikan kepada anak-anak yatim dan fakir miskin. Separonya lagi disimpan di sebuah bank dengan rekening atas nama Utsman Bin Affan.
Rekening yang dipegang oleh Kementerian Wakaf tersebut membuat kekayaan Utsman Bin Affan yang tersimpan di bank bertambah sampai pada akhirnya dapat digunakan untuk membeli sebidang tanah di kawasan Markazia atau area eksklusif dekat Masjid Nabawi.
Di atas tanah tersebut, kini di bangun sebuah hotel berbintang 5 dengan dana dari rekening Utsman. Rencananya Hotel Utsman Bin Affan tersebut akan disewakan kepada sebuah perusahaan pengelola hotel ternama.
Melalui kontrak sewa ini, income tahunan yang diperkirakan akan diraih mencapai lebih 50 juta Riyal atau kurang lebih Rp. 150 milliar.
Pengelolahan penghasilan tersebut akan tetap sama. Separo dibagikan kepada anak-anak yatim dan fakir miskin. Separonya lagi disimpan di rekening Utsman Bin Affan.
Uniknya, tanah yang digunakan untuk membangun hotel tersebut tercatat pada Dinas Tata Kota Madinah atas nama Utsman Bin Affan.
Kisah tersebut memberikan pelajaran sebuah perjalanan dagang di jalan Allah yang berjalan selama kurang lebih 1.400 tahun masih bisa terus berjalan dengan keuntungan yang bermanfaat bagi orang lain.[Batutimes]