-->








Laporan Kinerja Keuangan Solusi Bangun Indonesia Kuartal Pertama Tahun 2019

02 Mei, 2019, 13.16 WIB Last Updated 2019-05-02T06:16:18Z
JAKARTA - PT Solusi Bangun Indonesia Tbk ("SBI") mengumumkan kinerja keuangan perusahaan periode kuartal pertama tahun buku 2019. Hal tersebut disampaikan Corporate Communications Manager PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, Diah Sasanawati (Anna) dalam siaran persnya, Kamis (02/05/2019). 

Adapun ringkasan kinerja sebagai berikut:

1. Capai peningkatan pendapatan 2,8% meskipun volume penjualan turun tipis 
0,03% karena curah hujan dan pasar yang stagnan.

2. Capai efisiensi biaya dengan sinergi bersama Semen Indonesia dan berhasil 
turunkan tingkat kerugian hingga 63%.

3. Andalkan ekspor dan sinergi dengan Semen Indonesia Group untuk terus 
capai kinerja positif. 

Kemudian ringkasan perbandingan kinerja kuartal I/2019 (tidak diaudit):
Kinerja Keuangan di Kuartal Pertama 2019

Hari ini PT Solusi Bangun Indonesia Tbk ("SBI") mengumumkan kinerja keuangan 
perusahaan pada kuartal pertama tahun 2019. Di tengah ketatnya persaingan dan permintaan pasar yang relatif stagnan, SBI mencatatkan peningkatan pada 
pendapatan dari penjualan bersih sebanyak 2,8% dari Rp 2.285 milyar di tahun 2018 menjadi Rp 2.349 milyar pada tahun 2019.

Asosiasi Semen Indonesia melaporkan penjualan semen di dalam negeri mengalami penurunan 0,2% atau sebesar 15,7 juta ton pada kuartal I/2019, sementara ekspor melonjak 97% menjadi 1,37 juta ton. 

"Lemahnya penjualan terutama terjadi di Pulau Jawa dan Sumatera, umumnya karena musim hujan yang masih berlangsung, anggaran belanja pemerintah yang belum terealisasi, serta suasana menjelang pemilihan umum (pemilu) lalu yang turut memberikan pengaruh pada laju proyek-
proyek pembangunan," terang Anna. 

Sejak bergabung dengan Semen Indonesia Group ("SMIG"), lanjut Anna, SBI melakukan transformasi untuk mencapai sinergi dan memperbaiki kinerja perusahaan. Melalui perluasan jangkauan pasar dan program-program efisiensi yang dilakukan secara 
internal, SBI mampu mencetak laba sebelum bunga dan pajak penghasilan yang positif sebesar Rp 120 milyar, dibandingkan kerugian yang dialami pada kuartal pertama tahun 2018. 

"Secara keseluruhan, SBI berhasil menurunkan tingkat kerugian hingga 63% atau menjadi Rp 123 milyar dari Rp 332 milyar pada periode yang sama 
di tahun 2018," ujarnya. 

Mengantisipasi kinerja pada kuartal II/2019, SBI memproyeksikan bahwa pasar masih akan menantang dengan cuaca yang belum stabil, melambatnya 
pembangunan sehubungan bulan Ramadhan dan libur Hari Raya Idul Fitri 
mendatang, serta hasil pemilihan umum. Untuk itu, SBI akan terus melakukan sinergi dengan SMIG untuk tetap berupaya meraih hasil positif, melalui optimalisasi aset, jaringan distribusi, serta melanjutkan program-program efisiensi yang terus berjalan.[*/Red] 
Komentar

Tampilkan

Terkini