BOGOR merupakan destinasi wisata favorit bagi masyarakat Jabodetabek, terutama pada hari libur. Biasanya warga jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) banyak yang datang berlibur ke puncak untuk menikmati hawa dingin dan jauh dari hiruk piruk kota.
Walau demikian, bukan berarti Bogor akan jauh dari kemacetan, terutama di kawasan kota dan apalagi dihari libur. Namun selain puncak, Bogor yang dijuluki sebagai kota hujan juga merupakan kota yang kreatif.
Salah satu buktinya yaitu kehadiran Devoyage Bogor sejak april 2018 lalu. Dengan hanya membayar Rp.25.000 di hari biasa dan Rp.35.000 di hari libur, pengunjung bisa sepuasanya mengelilingi wisata kreatif yang memiliki luas sekitar 1,5 Ha ini.
Devoyage merupakan miniatur arsitektur Eropa. Mengingakkan kaki disini akan sangat terasa suasana Eropa dengan keberadaan miniatur Menara Eiffel Perancis, Kincir angin Belanda, Kanal seperti di venesia dan bangunan lainnya dengan gaya klasik Eropa. Untuk nilai tambahnya juga dibuat taman bunga yang semakin mempercantik Devoyage.
Tidak heran banyak pengunjung yang datang kesini, terutama para kawula muda yang menyukai dunia fotografi. Namun tidak hanya spot foto saja, di Devoyage juga tersedia zona lainnya seperti cafetaria dan permainan.
Selain bisa dinikmati dengan berjalan kaki, Devoyage juga akan sangat mengasyikkan jika dinikmati dengan menaiki gondola, perahu khas Venesia di Italia.
Tapi disini pengunjung diharuskan merogoh uang lagi yang akan sebanding dengan sensasi yang akan dirasakan. Selesai itu bisa menikmati beberapa kuliner khas Eropa yang akan mengusir rasa haus dan lapar. Bagi muslim tidak perlu khawatir, di Devoyage juga tersedia fasilitas ibadah yang dikonsep dengan arsitektur bangunan khas Eropa.
Lantas bagaimana jika konsep wisata kreatif seperti ini dibuat di Bireuen?. Tentu bukan hal yang mustahil mengingat Bireuen merupakan daerah yang sedang berkembang pesat. Mengambil contoh Taman bunga celosia di Aceh Jaya yang juga sukses menarik banyak minat wisatawan untuk hanya sekedar berfoto ria.
Kini sudah saatnya Bireuen mengembangkan wisata kreatif selain dari wisata alam, budaya, religi, sejarah dan kuliner yang menjadi andalannya selama ini. Konsep wisata kreatif saat ini juga banyak diadopsi oleh daerah-daerah yang tidak memiliki potensi wisata alam dan budaya namun bisa mendatangkan banyak wisatawan dengan inovasi dan kreatifitas.
Devoyage dibuat bukan untuk meniru, namun sebagai miniatur untuk menggambarkan keindahan negeri-negeri di Eropa. Jika wisata kreatif seperti ini dapat dibangun di Bireuen tentu akan menambah daya tarik wisata Bireuen.
Dengan demikian akan berimbas pada pendapatan masyarakat dan daerah. Tentunya pembangunan wisata kreatif tetap dibarengi dengan khazanah lokal dan sesuai dengan penerapan syariat islam sebagai identitas Kabupaten Bireuen.
Pariwisata Kabupaten Bireuen memerlukan perhatian dari banyak pihak. Selama ini pariwisata belum menjadi sektor andalan untuk meraup pendapatan. Padahal daerah ini memiliki banyak sekali potensi yang layak untuk dikembangkan. Demikian juga dengan potensi untuk pengembangan wisata kreatif mengingat lokasi geografisnya yang strategis di jalur utara provinsi Aceh serta sebagai pintu masuk ke Dataran Tinggi Gayo. Dari segi jumlah penduduk yang besar pun Bireuen juga sebagai pangsa pasar lokal yang mumpuni untuk sektor pariwisata di masa mendatang.