BANDA ACEH - Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menyampaikan hasil pelaksanaan pesta demokrasi 17 April di provinsinya berjalan dengan lancar, aman dan kondusif. Rapat Pleno Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh, kata Nova, berlangsung dengan tuntas tanpa masalah berarti.
"Aceh berhasil menyelenggarakan pemilu dengan jujur, adil dan damai. Mendukung sepenuhnya proses penetapan hasil pemilihan umum. Terima kasih kepada penyelenggara pemilihan KIP dan semua masyarakat Aceh, termasuk kontestan yang telah mendukung suksesnya pemilihan di Aceh," kata Nova di Banda Aceh, Kamis (16/5).
Nova mengimbau kepada seluruh rakyat Aceh tidak menodai jalannya kelancaran pelaksaan pemilu 2019. Hal yang paling disorotinya adalah gerakan yang berpotensi menjadi tindakan inkonstitusional.
"Kepada seluruh rakyat Aceh untuk tidak melakukan dan ikut gerakan yang inkonstitusional. Perdamaian jauh lebih berharga, mari perekat kembali tali silaturahmi dan persahabatan. Merapatkan barisan membangun negeri dengan semua kekuatan," ujarnya.
Ucapan Nova itu juga direspons sejumlah pemerintah kabupaten yang ada di Provinsi Aceh. Di Aceh Tamiang misalnya.
Bupati Aceh Tamiang Mursil mengatakan pemerintah dan tokoh adat kabupaten setempat menolak gerakan people power. Gerakan itu dianggap inkonstitusional.
"Kami menolak adanya imbauan dan gerakan people power terhadap masyarakat Aceh Tamiang untuk berangkat ke Jakarta," kata Mursil dalam keterangannya.
Dia memberikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada KIP dan Panwaslih Aceh Tamiang yang telah bekerja menyukseskan pemilu khususnya di Aceh Tamiang.
"Terimakasih telah menyukseskan pileg dan pilpres secara aman dan lancar," kata dia.
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Teuku Faisal Ali, mengajak seluruh masyarakat Indonesia khususnya Aceh untuk menjaga dan merawat pesta demokrasi yang telah berlangsung di tanah air. Dia mengimbau jika adanya sesuatu kekurangan agar dapat diselesaikan dengan jalur-jalur sesuai ketentuan berlaku.
"Berharap kalau ada hal-hal yang memang didapatkan adanya kekurangan dalam penyelenggaraan pemilu, agar ditempuh dengan jalur-jalur yang dibenarkan dalam ketentuan kita di Indonesia," katanya.
Faisal Ali mengatakan, tidak dibenarkan dalam agama jika seseorang ingin mencapai sesuatu hal yang baik dilakukan dengan cari yang tidak benar. Menurutnya, setiap permasalahan harus dilakukan dengan cara yang baik.
"Tidak dibenarkan dalam agama ingin mencapai sesuatu yang baik dengan cara-cara yang tidak baik. Tetapi lakukan sesuatu itu dengan baik, kita negara hukum ada pihak aparat keamanan yang melakukan semua apapun yang diperlukan," ujarnya.
"Sekali lagi kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya Aceh jangan lakukan hal-hal yang tidak baik tidak terpuji terlebih dalam bulan puasa ini," tambah Faisal Ali yang akrab disapa Lem Faisal itu.
Faisal berpesan, jika dalam pelaksanaan pemilu yang telah berlangsung adanya kekeliruan, diharapkan menempuh jalur hukum yang berlaku di Indonesia. Jangan gunakan kesempatan pesta demokrasi ini untuk hal tidak baik, berikan pencerahan dan kesejukan kepada semua masyarakat agar mereka bisa hidup damai dan sejahtera.
"Sekali lagi kami berharap menempuh jalur hukum yang tersedia di negara ini, kalau di dalam proses pesta demokrasi itu terdapat kekurangan. Pasti insyaAllah, Allah akan diridhai segala sesuatu yang kita lakukan tetapi harus dengan cara baik," kata dia.[Kumparan]