Pertiwi Terluka
Oleh : Putra Zulfirman
Pertiwiku tak lagi dibasahi derai hujan
Tapi cucuran peluh, darah dan air mata
Langit menggelegar riuh, seolah runtuh
Ketika bedil mendesau di pertiga malam
Memecah tangis, jerit, hingga berujung petaka
Raga bersimbah ke bumi
Terkolek mati, diterjang mesiu tak bertuan
Dari tragedi kebengisan
Pertiwiku terluka
anak bangsa tak rukun lagi
Tak lagi ada kedamaian
Yang tampak hanya keponggahan berkuasa
Kebebasan dikebiri
Carut-marut pertiwiku