-->








Soal Referendum Aceh, JASA Siap Bersama Mualem

30 Mei, 2019, 00.07 WIB Last Updated 2019-05-29T17:07:38Z
BANDA ACEH - Jaringan Aneuk Syuhada Aceh (JASA) meminta seluruh elemen untuk menghargai dan menghormati apa yang sudah dikatakan oleh eks Panglima GAM Muzakir Manaf terkait referendum Aceh. Karena peryataan Mualem itu sangat berdasar mengingat usia perdamaian Aceh yang hampir berjalan selama empat belas tahun tapi pemerintah pusat tidak pernah konsisten terhadap isi perjanjian Mou Helsinki yang sudah dituangkan dalam Undang-Undang Pemerintah Aceh (UU PA). 

"Ini kan bagian dari kinerja pemerintah RI yang ingin membonsai proses perjanjian damai tersebut. Maka sudah sepatutnya Mualem selaku eks Panglima GAM bersuara lantang seperti itu, mengingat RI berdamai dengan GAM bukan dengan pihak lain," ujarnya. 

"Maka kami selaku anak almarhum para kombatan GAM siap mendukung langkah Mualem sebagai pimpinan almarhum ayah kami dulu di hutan untuk mewujudkan referendum tersebut," tegas M. Jhony selaku Dewan Pembina JASA.

Hal senada juga disampaikan oleh Zulfikar selaku Jubir JASA mengatakan sebenarnya kami sudah gerah dengan tingkah laku pemerintah pusat yang terus menerus membonsai satu persatu poin-poin yang tertuang dalam MoU Helsinki. Bukankah hak pusat terhadap Aceh itu cuma enam perkara, selebihnya itu dikembalikan kepada pemerintah Aceh selaku daerah otonomi khusus yang diberi label self goverment.

"Ini kan jelas selama proses perjanjian damai berlangsung, pusat tidak pernah menghargai perdamaian ini. Lalu buat apa kita Aceh terus komit berdamai dengan pusat kalau begini caranya," jelas Zulfikar. 

Lebih lanjut Zulfikar menambahkan, sejujurnya Mualem selama ini telah menenangkan hati kami untuk kembali hidup normal dalam suasana damai ini untuk menghormati proses perjanjian damai yang telah disepakati. Tapi apa yang terjadi sekarang pemerintah pusat tidak ada niat serius berdamai. 

"Maka perdamaian seperti ini ya seperti perdamaian semu alias cek kosong semata. Perlu pihak Republik ingat ya dulu kami masih kecil sekarang kami sudah besar. Bayangkan saja satu almarhum kombatan GAM itu punya anak tiga, kalau kami bersatu semua, maka kami bisa melampaui enam kali lipat dari para pejuang dulu. Pusat jangan main-mai, camkan itu," tegas Zulfikar.

"Akhirnya kami perlu meminta Mualem selaku pimpinan ayah kami untuk disegerakan persoalan referendum itu. Kami sudah siap bersama Mualem apapun yang terjadi," tutup Zulfikar selaku Jubir JASA, Rabu (29/05/2019). 
Komentar

Tampilkan

Terkini