-->








DBD di Aceh Timur Meningkat, Kecamatan Julok Ada 20 Kasus

17 Juni, 2019, 14.00 WIB Last Updated 2019-06-17T07:00:16Z
ACEH TIMUR - Kasus demam berdarah (DB) semakin meningkat di wilayah Kabupaten Aceh Timur. 

Dari data yang diterima redaksi, setidaknya per tanggal 14 Juni 2019, terdapat 56 kasus DB di Kabupaten Aceh Timur. 

Terbanyak, pada bulan Juni mencapai 21 kasus. Sebelumnya di bulan Januari hanya terjadi 9 kasus, Februari 4 kasus, Maret 4 kasus, April 12 kasus dan bulan Mei 6 kasus. 

Sementara kasus demam berdarah terjadi di beberapa kecamatan, meliputi Kecamatan Julok dengan 20 kasus, Nurussalam 12 kasus, Idi Tunong 9 kasus, Bireum Bayeun 4 kasus, Idi Rayeuk 3 kasus,  Ranto Peureulak dan Madat sebanyak 2 kasus. 

Kemudian di Kecamatan Sungai Raya, Peudawa, Rantau Selamat dan Darul Ihsan masing-masing 1 kasus. 

Adapun khusus Kecamatan Darul Ihsan dilakukan pemeriksaan epidemiologi oleh petugas ke rumah penderita ternyata tidak didapati jentik nyamuk DBD dan merupakan kasus import dari daerah lain sehingga tidak dilakukan pengasapan (fogging). 

Terkait hal tersebut, PJ Kepala Dinas Kesehatan Aceh Timur, Sahminan, SKM, M. Kes, di Idi Rayeuk, mengatakan petugas dari kabupaten dan kecamatan sudah melakukan penyuluhan kepada masyarakat dan fogging di wilayah-wilayah yang terkena penyakit DBD. 

"Untuk diketahui, fogging bukanlah tindakan dalam rangka membasmi dan memberantas sumber penyakit ini. Tindakan yang tepat adalah dengan cara Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di berbagai tempat/sumber," ujarnya. 

Dengan kasus DBD ini, Kepala Dinas Aceh Timur meminta bantuan dan partisipasi masyarakat bersama Babinsa untuk dapat mengawasi dan berpartisipasi guna menjaga gampong-gampong yang tingkat kebersihannya masih rendah. 

"Kepada para surveilans baik yang berada di UPTD Puskesmas maupun Rumah Sakit, supaya dapat dengan segera melaporkan dan berkoordinasi dengan Pengelola Program di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur," demikian harap Sahminan, SKM, M. Kes.[AY/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini