-->




Peusaba Aceh Puji Langkah Turki Bakal Renovasi Makam Perwiranya di Bitai

15 Juni, 2019, 10.59 WIB Last Updated 2019-06-15T03:59:31Z
BANDA ACEH - Ketua Peusaba Aceh Mawardi Usman mengaku amat senang dan memuji Turki yang akan merenovasi makam para perwira Turki di Bitai. Peusaba Aceh amat berterimakasih atas bantuan Turki sebab itu adalah kawasan makam nenek moyang orang Turki yang  juga nenek moyang orang Aceh. 

"Sejak masa lalu, Turki dan Aceh bagaikan adik dan abang saudara kandung," ungkap Mawardi dalam siaran persnya, Sabtu (15/06/2019).

Peusaba juga meminta kalau bisa selain renovasi, juga dibangun sebuah 'Miniatur Kapal Turki dan Aceh' di Krueng Neng Bitai yang bisa menjadi Museum Sejarah. 

"Namun semua kebijakan dikembalikan kepada Turki jika memang bisa dibuat Replika Kapal Turki dan Aceh era Kesultanan. Tentu rakyat Aceh akan senang dan berterimakasih," ujar Mawardi. 

Seperti diketahui bahwa para Perwira Turki telah datang ke Aceh zaman Sultan Alaidin Riayat Syah Al Kahhar bin Sultan Ali Mughayat Syah (1539-1572). Perwira Turki dibawah pimpinan Teungku Di Bitai telah membangun Dayah Ma'had Askery Baital Maqdis. 

"Di Dayah Bitai ini hampir semua pahlawan dan Ulebalang serta Ulama Aceh pernah menuntut ilmu," terang Mawardi. 

Salah satu yang terkenal, sebut Mawardi, adalah Laksamana Malahayati. Ini menandakan Perwira Turki yang datang ke Aceh sebagai pelatih adalah perwira yang berwawasan luas dan berilmu tinggi. 

"Cut Nyak Dhien adalah alumni terakhir Ma'had Askery Baital Maqdis yang tercatat belajar ilmu perang di Bitai," sebutnya. 

Lanjut Mawardi, dalam laporan Belanda ketika Jenderal Van Swieten menyerang Bitai, Van Swieten menemukan benteng yang indah dan gagah. 

"Yang menakjubkan benteng itu merupakan pusat pelatihan pahlawan Aceh. Dalam perang dahsyat tahun 1874, benteng di Bitai rata dengan tanah terkena meriam. Namun pejuang Aceh tidak mundur dan justru Belanda terpaksa mengundurkan diri dari perang," urainya. 

"Jadi selaku kawasan yang amat penting bagi sejarah Aceh maka sudah selayaknya untuk terus dilestarikan untuk generasi Muda Aceh dan Turki. Bahwa Turki di barat dan Aceh di timur adalah saudara jua," tegas Mawardi.[*/Red] 
Komentar

Tampilkan

Terkini