-->








Mahasiswa KKN Unsyiah Bersihkan Makam Ulama Bersama Pemuka Agama

08 Juli, 2019, 06.59 WIB Last Updated 2019-07-07T23:59:08Z
SABANG - Sebanyak 11 orang mahasiswa Universitas Syiah Kuala yang tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Revolusi Mental 2019 melakukan kegiatan membersihkan makam ulama setempat bersama dengan pemuka agama dan masyarakat, Minggu (07/07/2019).

Makam ulama tersebut terletak di Kota Sabang, tepatnya di Gampong Kuta Barat, Kecamatan Sukakarya. Makam ulama ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu dan masyarakat setempat menyebut makam tersebut dengan Makam Nyak Pom Pom. 

Sebenarnya jumlah makam ulama ini ada 44 makam yang tersebar di Kota Sabang. Dari cerita-cerita masyarakat yang beredar bahwa ratusan tahun lalu terdapat kapal yang terdampar di suatu pulau saat tengah membawa rombongan jamaah haji. Kapal tersebut terhempas  gelombang besar dan merekapun terdampar di pulau yang saat ini disebut Kota Sabang, dan jumlah orang yang terdampar tersebut berjumlah 44 orang.

Farzad Ichsani Fuady selaku Ketua Kelompok 11 dari KKN RM yang bertempat di Gampong Kuta Bawah Barat menyatakan bahwa kegiatan pembersihan makam ulama ini, merupakan salah satu momentum bagi para anak muda khususnya mahasiswa/I untuk mengenal sejarah yang ada di Kota Sabang terutama mengenai makam-makam para ulama yang tidak diketahui oleh kalangan masyarakat. 

Selain itu juga, kegiatan ini sangatlah sesuai dengan konsep Gerakan Indonesia Bersih yang menjadi salah satu program utama di KKN Revolusi Mental ini.

"Kegiatan pembersihan makam ulama ini, menjadi salah satu momentum bagi para anak muda khususnya mahasiswa/i untuk mengenal sejarah yang ada di Kota Sabang, terutama untuk sejarah makam-makam para ulama yang tidak diketahui oleh kalangan masyarakat," tuturnya.

Selain itu, Bapak Nursyah selaku tokoh agama setempat berpendapat bahwa sangat memberikan apresiasi tehadapat mahasiswa/i KKN RM yang masih mau peduli akan salah satu peninggalan sejarah yang ada di Kota Sabang ini dengan cara membersihkan area makam ulama tersebut.

Ia juga berharap agar para pemuda/i lebih mau memperhatikan sejarah yang terdapat dilingkungan sekitar khususnya makam ulama yang masih belum banyak diketahui oleh masyarakat. 

Menurut informasi yang didapat bahwa makam ini baru saja dialokasi kembali oleh Pemko Sabang sekitar 5 tahun yang lalu. Namun perlu adanya perawatan secara intensif dan berkala agar salah satu peninggalan sejarah ini dapat terjaga dan ceritanya dapat diketahui sampai ke generasi selanjutnya.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini