-->








Forkab Aceh Mengutuk Keras dan Menyatakan Perang Terhadap Aksi Teror Bom

14 November, 2019, 07.53 WIB Last Updated 2019-11-14T00:53:51Z
BANDA ACEH - Forum Komunikasi Anak Bangsa (Forkab) Aceh mengutuk keras tindakan ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Polrestabes Medan Jalan HM Said, Medan Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019), sekitar pukul 08.45 WIB.

"Aksi yang dilakukan berakibat terduga pelaku bom bunuh diri bernama Rabbial Muslim Nasution tewas dan 6 orang lainnya menjadi korban luka. Aksi biadab iti terjadi pada saat Personil Polrestabes Medan selesai apel dan banyaknya warga yang hendak mengurus SKCK," ujar Polem Muda Ahmad Yani, Ketua Umum Forkab Aceh yang akrab disapa Polem Muda.

Dikatakannya, kami sebagai elemen bagian dari masyarakat meminta kepada Pemerintah agar segera melakukan tindakan yang tegas terhadap semua pelaku teror. "Karena teror jelas-jelas nyata dan ancaman bagi kestabilitasan keamanan negara yang dilakukan oleh perseorangan atau golongan," tegas Polem.

Dijelaskannya, teror sengaja menciptakan ketakutan, kegerian dan kekejaman oleh seseorang atau golongan sehingga membuat rasa ngeri dan ketakutan.

"Kami Forkab Aceh mengajak seluruh masyarakat Indonesia agar selalu melakukan deteksi dini dan cegah dini serta lapor cepat kepada aparat berwenang, apabila menemukan hal-hal yang mencurigakan seseorang atau golongan akan melakukan teror. Karena kalau bukan kita masyarakat yang memberikan informasi siapa lagi?" ujarnya.

Menurutnya, kita masyarakat harus dewasa berpikir dan melihat secara nyata bahwa teror itu jelas nyata terjadi di negara kita Indonesia, yang menciptakan ketakutan.

"Kita masyarakat dan aparat hukum harus bahu membahu  memberantas dan menyatakan perang terhadap teror yang sudah terjadi dan jelas mengganggu kestabilitasan keamanan negara. Kami Forkab Aceh juga meminta kepada Pemerintah untuk membuat sebuah 'Aplikasi Lapor Cepat' yang melindungi saksi, agar masyarakat bisa cepat memberikan Informasi apabila menemukan hal-hal teror yang akan dilakukan perseorangan atau golongan," tutup Polem.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini