-->

Gita Ratnasari, Kades Muda dan Cantik di Sulut

26 November, 2019, 10.22 WIB Last Updated 2019-11-26T03:22:46Z
MANADO - Terpanggil untuk berkontribusi membangun desa dan membantu mensejahterahkan masyarakat jadi alasan Gita Ratnasari Tuuk (26) maju sebagai calon sangadi atau kepala desa (Kades) Desa Bombanon, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Sulawesi Utara pada 14 November 2019 lalu.

"Saya berkeyakinan bahwa dari desalah kesejahteraan itu akan terwujud. Negara kita akan kuat ketika desa kita ikut kuat dan ini merupakan harapan saya juga, sehingga ini mendorong saya untuk aktif mendukung program pemerintah," kata Gita, Senin (25/11/2019).

Selain itu juga banyak dorongan masyarakat yang mengharapkan kehadiran Gita untuk maju pada pesta demokrasi pilkades. Gita memilih gotong royong sebagai tema utama karena falsafah tersebut adalah watak asli masyarakat Indonesia.

Wanita kelahiran 22 Juli 1993 ini meyakini, untuk dapat membangun desa harus ada sinergi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, perangkat desa dan masyarakat.

"Jangan sekali kali meninggalkan sejarah, NKRI ini berdiri karena memiliki sejarah. Kita bisa merdeka karena ada persatuan dan nilai ini bersumber dari gotong royong yang merupakan budaya leluhur bangsa Indonesia yang harus dijaga identitasnya," kata Gita.

Gita berjanji akan mewujudkan janjinya semasa kampanye, salah satunya komputerisasi dan pengadaan WiFi gratis di desanya.

"Saya sebagai generasi milenial harus mampu membaca tuntutan dan perubahan-perubahan ke depan yang begitu cepat yang kini di era serba digital. Itu semua saya tuangkan lewat konsep Visi dan Misi yang saya sebut 'Sembilan Harapan Desa Bombanon'," kata Gita.

Ibu dua anak ini berjanji pengganggaran dana desa akan diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur, peningkatan sumber daya manusia dan penanganan stunting. Gita juga berjanji untuk proaktif jemput bola ke SKPD/Dinas Badan yang ada di Kabupaten Bolmong terkait program lainnya.

"Misalnya Dinas Pertanian, Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Perdagangan yang sasarannya untuk meningkatkan Sumber daya yang ada di desa, baik sumber daya alam melalui program pertanian maupun sumber daya manusia melalui pelatihan keterampilan yang menjadi potensi keluarga khususnya dan masyarakat Bombanon pada umumnya," kata Gita.

Pelaksanan semua program yang ada di desa akan dilaksanakan berdasarkan kebutuhan masyarakat melalui usulan dalam pembahasan pemerintah dan masyarakat yang diwakili oleh tokoh masyarakat dari semua unsur yang ada di desa.

Tindak lanjut semua program kegiatan baik pembangunan infrastruktur, peningkatan SDM dan penanganan stunting dan program lain yang ada di desa yang dibiayai oleh dana desa, ADD dan DBH harus tertuang dalam dokumen perencanaan desa.

"Semua proses pelaksanan kegiatan dilakukan dengan cara musyawarah, mufakat dan transparansi. Pelayanan publik untuk kebutuhan masyarakat tidak ada pungli," ucapnya.[Okezone]
Komentar

Tampilkan

Terkini