-->








Peusaba Aceh Dukung Pemerintah Tertibkan Bangunan di Situs Sejarah

14 November, 2019, 23.31 WIB Last Updated 2019-11-14T16:31:02Z
BANDA ACEH - Ketua Peusaba Aceh Mawardi Usman mendukung Yayasan Darud Donya yang meminta Pemerintah Kota Banda Aceh menertibkan bangunan di kawasan Situs Sultan Jamalul Alam Badrul Munir Jamalullail, Kamis (14/11/2019).

Peusaba mengaku heran bercampur geram sebab dalam peta era Belanda. Pemerintah Belanda mengakui kalau kawasan pemakaman Sultan Jamalul Alam Badrul Munir Jamalullail adalah kawasan Lampoh Tube Poteu Jeumaloy.

"Kawasan ini adalah tanah Wakaf Kesultanan untuk kuburan Sultan Jamalul Alam Badrul Munir Jamalullail dan keluarganya. Namun kawasan ini sekarang penuh dengan bangunan-bangunan yang menutup kawasan situs. Di sampingnya ada dapur, WC dan rumah belum lagi sudah mulai dibangun hotel. Sehingga kawasan Sultan Jamalul Alam Badrul Munir Jamalullail tertutup," ujar Mawardi.

Peusaba menuntut Pemerintah Banda Aceh serius dan bertindak tegas menertibkan kawasan situs dan juga mengecek keabsahan kepemilikan tanah wakaf di kawasan Makam Sultan Jamalul Alam Badrul Munir Jamalullail.

"Pemerintah perlu melakukan ini untuk melindungi aset-aset peninggalan Kesultanan Aceh Darussalam. Juga menjadikan kawasan Makam Sultan Jamalul Alam Badrul Munir Jamalullail sebagai kawasan terbuka sehingga bisa dikunjungi oleh penziarah dan turis dari dalam dan luar negeri," tegasnya.

Sultan Jamalul Alam Badrul Munir Jamalullail adalah salah satu Sultan besar di Aceh yang memiliki hubungan dengan Raja-raja Malaysia dan Mindanau. Jangan hancurkan sejarah besar Aceh, lindungi situs Sultan Jamalul Alam Badrul Munir Jamalullail dengan melenyapkan semua bangunan yang mengancam situs sejarah.

"Pada pundak anda terdapat tanggung jawab masa lalu dan masa depan. Apa yang kelak kita katakan kepada generasi mendatang jika kita membiarkan situs kawasan makam Sultan Sayyid Jamalul Alam Badrul Munir Jamalullail lenyap tanpa bekas," tutup Mawardi.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini