-->








Situs Sejarah Terbakar, Darud Donya Minta Walikota Banda Aceh Tertibkan Bangunan Liar

12 November, 2019, 07.36 WIB Last Updated 2019-11-12T00:36:13Z
BANDA ACEH - Ketua Yayasan Darud Donya, Cut Putri mengaku sangat prihatin dengan terbakarnya bangunan situs sejarah dan Cagar Budaya Makam Sultan Sayyid Jamalul Alam Badrul Munir Jamalullail pada peristiwa kebakaran di Kedai Bakso Hendra Hendri Jln. Mohammad Jam Banda Aceh. 

Kebakaran itu terjadi bertepatan dengan 12 Rabiul Awal 1441 H atau 9 November 2019, yaitu hari Maulid Rasul. Seperti diketahui bahwa Sultan Sayyid Jamalul Alam Badrul Munir Jamalullail merupakan keturunan dan cucu langsung dari Rasulullah Muhammad Sallallahu 'Alaihi Wassallam.

Maka dengan itu, Cut Putri yang juga merupakan bagian dari keluarga Sultan Sayyid Jamalul Alam Badrul Munir Jamalullail, meminta kepada Walikota Banda Aceh untuk meninjau kembali kemungkinan keberadaan bangunan liar di lokasi makam yang juga menghambat akses masuk ke situs makam dan mempersempit area makam Sultan Sayyid Jamalul Alam Badrul Munir Jamalullail.

Selanjutnya Walikota Banda Aceh diminta untuk menertibkan apabila ada bangunan liar ataupun aktivitas yang menghalangi akses masuk peziarah dan mengganggu kenyamanan wisata religi sejarah di situs makam Sultan Sayyid Jamalul Alam Badrul Munir Jamalullail.

Darud Donya juga meminta Walikota Banda Aceh agar bangunan situs sejarah dan Cagar Budaya Makam Sultan Sayyid Jamamalul Alam Badrul Munir Jamalullail yang telah rusak terbakar dapat direhabilitasi dan diperbaiki kembali.

Kedepannya Walikota Banda Aceh diminta untuk serius menjaga dan melestarikan semua situs sejarah serta cagar budaya di seluruh Banda Aceh dengan sebaik-baiknya.

Permintaan itu disampaikan dengan surat resmi kepada Walikota Banda Aceh, yang ditembuskan kepada Pimpinan DPRK Banda Aceh, Kapolresta Banda Aceh, Kepala Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh dan Kepala Satpol PP dan WH Kota Banda Aceh.

Menurut Cut Putri, langkah ini sangat penting untuk menyelamatkan situs sejarah yang masih tersisa di Banda Aceh, karena merupakan aset khazanah dan kekayaan Aceh, yang dapat dijadikan destinasi wisata sejarah, budaya dan religi.

Seperti diketahui, Sultan Sayyid Jamalul Alam Badrul Munir Jamalullail adalah salah satu Sultan besar di Aceh yang terkenal alim dan adil serta sangat dihormati. Maka sudah seharusnya Pemerintah Banda Aceh serius melindungi Makam Sultan sebagai bagian penting sejarah besar Aceh. 

Darud Donya juga menghimbau kepada segenap rakyat dan Bangsa Aceh untuk bersatu padu bersama melindungi situs sejarah di seluruh Aceh yang merupakan peninggalan yang sangat berharga dari indatu Bangsa Aceh bagi generasi yang akan datang.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini