-->








Erosi Kreung Baharu Ancam Rumah dan Sawah Warga di Abdya 

03 Januari, 2020, 14.26 WIB Last Updated 2020-01-03T07:26:18Z
ABDYA - Erosi Sungai di Gampong Baharu Kecamatan Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) kondisinya semakin mengkhawatirkan, lantaran sudah mengancam areal persawahan dan rumah warga yang berada di Daerah aliran sungai (DAS).

Syarifnur salah seorang Warga Gampong Baharu kepada LintasAtjeh.com Jum'at (03/03/2020) mengatakan, akibat pengikisan bibir sungai tersebut, jarak antara sawah dan rumah warga sudah sangat dekat. 

"Jarak antara rumah, areal perawahan dengan sungai sudah sangat dekat," ujarnya. 

Menurut Syarifnur, terjadinya pengikisan bibir sungai di Gampong Baharu, disebabkan oleh meluapnya air sungai akibat air hujan. 

"Kalau hujan lebat arus sungai menjadi deras sehingga mengikis tebing yang berada di sepanjang daerah aliran sungai," imbuhnya yang dibenarkan oleh warga lainnya. 

Apalagi tambah Syarifnur, banyaknya rerumpunan bambu dan pepohonan yang telah tumbang di sepanjang DAS menambah kondisi sungai semakin parah.  

"Rerumpunan bambu dan pohon-pohon yang tumbang ke sungai memyebabkan air tidak mengalir normal karena tersumbat," tuturnya. 
Sehinga sebut Syarifnur, saat hujan turun, debit air sungai naik dengan sendirinya akan mengeruk bibir sungai. 

"Dulu saat banjir, pohon dan rerumpunan bambu yang ada dipingir sungai tumbang dan jatuh kesungai," ungkap Syarif.

Jadi sambungnya, kalau debit air naik sebagian tebing sungai itu runtuh sehingga mengancam rumah dan areal persawahan warga. Kalau tidak di tangani tentu kondisinya akan bertambah parah, apalagi kalau lagi musin penghujan. 

Untuk itu Syarifnur memohon kepada Pemerintah Daerah melalui Dinas terkait untuk segera menanggulangi masalah tersebut, sehinga kondisi DAS Baharu bisa normal kembali. 

"Harapan kita, kalau bisa kayu dan rerumpunan bambu bisa dibersihkan dan dipasang beronjong guna mengatasi erosi," demikian harapnya.[Adi S]
Komentar

Tampilkan

Terkini