-->








Pemerintah Aceh Dukung dan Fasilitasi Konferensi BEM Fisip se-Sumatera

13 Februari, 2020, 15.24 WIB Last Updated 2020-02-13T08:26:41Z
LINTAS ATJEH | BANDA ACEH - Pemerintah Aceh melalui Staf Ahli Gubernur Aceh, Mahyuzar, mengapresiasi kegiatan konferensi BEM Fisip seluruh Sumatera ke-III yang digelar oleh BEM Fisip Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) di Aceh. Ia berharap, pertemuan mahasiswa seluruh Sumatera itu dapat mewujudkan aksi nyata dalam mengawal demokrasi di negeri ini.

Sebelumnya, panitia BEM Fisip se-Sumatera telah beraudiensi dengan Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, pada Kamis, (23/01/2020). Audiensi itu menghasilkan sejumlah dukungan dari Pemerintah Aceh untuk memfasilitasi penyelenggaraan BEM Fisip se-Sumatera. Dukungan tersebut diberikan melalui sejumlah SKPA terkait.

Hal tersebut disampaikan Mahyuzar saat memberi sambutan mewakili Plt Gubernur Aceh pada pembukaan konferensi BEM Fisip se-Sumatera, di AAC Dayan Dawood Unsyiah, Kamis (13/02/2020).

"Sebagaimana informasi yang disampaikan kepada kami, konferensi BEM Fisip se-Sumatera ini tidak hanya diisi dengan diskusi membahas isu-isu dinamika sosial dan politik negeri ini. Tapi ada juga kegiatan yang lebih menarik lagi, yakni kompetisi debat antar mahasiswa membahas tema-tema yang tentu saja menarik untuk kita simak bersama," kata Mahyuzar.

Menurut Mahyuzar, kemampuan debat merupakan hal yang wajib dikuasai oleh mahasiswa ilmu sosial dan politik. Dari kegiatan debat, kata dia, mahasiswa akan terlatih untuk lebih teliti dalam membaca, komunikatif dalam berbicara, dan lebih akurat dalam menganalisa masalah.

"Jika tiga keahlian ini dapat dikuasai, maka aksi dan tindakan di lapangan tentu akan lebih efektif dan bermakna," ujar Staf Ahli Gubernur Aceh itu.

Mahyuzar mengatakan, kegiatan debat tidak hanya bermanfaat bagi peserta debat, tapi juga bermanfaat meningkatkan wawasan mereka yang mendengarkannya. Dengan mengikuti debat ilmiah, kata dia, seseorang dapat meningkatkan kemampuan problem solving, kognitif dan skill presentasinya.

"Paling tidak, melalui aktivitas debat mahasiswa akan terdorong untuk mengembangkan kekuatan penggalangan argumen rasional. Sehingga ia mampu mengorganisir dan menyajikan informasi yang menarik dan masuk akal," kata Mahyuzar.

Konferensi BEM Fisip se-Sumatera itu akan berlangsung selama empat hari, sejak 13 hingga 16 Februari 2020. Ada sejumlah agenda dalam konferensi tersebut, diantaranya, seminar nasional, debat ilmiah dan pembahasan AD ART BEM Fisip se-Sumatera.

Turut hadir dalam pembukaan konferensi itu, antara lain, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Hendra Budian dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Aceh, M. Fadhil Rahmi.[Humas Aceh]
Komentar

Tampilkan

Terkini