LINTAS ATJEH | BANDA ACEH - Kaukus Peduli Aceh (KPA) mendorong Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten/Kota di Aceh untuk menyediakan bilik sterilisasi corona di tempat-tempat umum.
"Jadi untuk mencegah penularan corona itu tidak mesti sebatas himbauan dan larangan, tapi pemerintah kita harapkan juga menyediakan fasilitas untuk publik salah satunya bilik sterilisasi corona yang terintegrasi," ungkap Koordinator Kaukus Peduli Aceh (KPA) kepada media, Rabu (25/03/2019).
Menurut Hasbar Kuba, selain himbauan dan larangan maka langkah-langkah konkret tersebut dibutuhkan.
"Di Jawa sudah diterapkan bilik sterilisasi di tempat-tempat umum. Kenapa tidak di Aceh juga diterapkan sehingga masyarakat tidak terlalu was-was ibarat dikejar hantu. Jadi, selain pendeteksian harus ada juga upaya sterilisasi. Minimal di tempat-tempat umum seperti pasar, masjid, perkantoran, rumah sakit, perbatasan," sebutnya.
Hasbar menambahkan, jika kita lihat dari Inpres Nomor 4 Tahun 2020. Maka Pemerintah dibenarkan melakukan pengalihan anggaran dalam rangka penanganan corona, apalagi paling anggaran yang dibutuhkan 60-75 jutaan per unit.
"Jadi, tidak ada alasan pemerintah di Aceh tidak punya alokasi anggaran apalagi pasca diterbitkan keputusan Gubernur Aceh nomor: 360/969/2020 tentang penetapan status tanggap darurat skala provinsi untuk penanggulangan Covid-19," jelasnya.
Menurut KPA, fasilitas-fasilitas demikian sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam kondisi seperti ini.
"Masyarakat menunggu upaya konkret dari pemerintah dalam tindakan nyata, salah satunya dengan menyediakan peralatan kesehatan yang terintegrasi dalam rangka pencegahan penularan corona ini," tandasnya.
Dalam rilis yang disampaikan, Kaukus Peduli Aceh juga menghimbau agar rakyat Aceh mentaati peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait karantina Covid-19.
"Kita juga menghimbau masyarakat Aceh untuk taat dan patuh terhadap himbauan pemerintah terkait wabah corona ini. Semua demi keselamatan kita bersama," tutup Hasbar Kuba.[*/Red]
