-->








Ketua FMPA: Kritik Mahzal Abdullah Semata-mata Kontrol Sosial

29 April, 2020, 04.32 WIB Last Updated 2020-04-28T21:32:57Z
LINTAS ATJEH | PIDIE - Ketua Forum Mahasiswa Pemuda Aceh, Fahmi Nuzula menyayangkan pemeriksaan yang dilakukan Polres Pidie terhadap Ketua Himpunan Mahasiswa Islam HMI Cabang Sigli Mahzal Abdullah. Menurut Fahmi, Polres Pidie over acting. Bahkan Fahmi menduga ada keterkaitan tekanan politik penguasa di belakang kasus ini. 

"Apa yang disampaikan Mahzal dalam postingan facebooknya seharusnya menjadi acuan bukti bahwa ada kasus permainan angggaran Covid 19 di Kabupaten Pidie," sebut Fahmi dalam rilisnya, Rabu (29/04/2020).

Dikatakan Fahmi, saya kenal Mahzal sebagai junior saya di HMI Cabang Sigli. Mahzal aktivis yang kerap mengkritik kebijakan pemerintah yang kurang tepat atau salah. Jadi apa yang disampaikan Mahzal semata-mata sebagai kontrol sosial. 

"Seharusnya pihak kepolisian tidak menggiring persoalan ini ke arah mencari tersangka tapi lebih kepada menjadi alat bukti terhadap kebenaran yang disampaikan Mahzal," sebutnya.

Masih kata Fahmi, saya atas nama Forum Mahasiswa Pemuda Aceh mengutuk tindakan ini. Saya berpendapat ini satu upaya mengkebiri  semangat bernegara bahkan bisa mencederai demokrasi itu sendiri. 

"Saya berharap pihak yang ingin memainkan peran politik dengan memanfaatkan kekuasan agar segera taubat, bahwa negara ini bukan milik warisan 'Indatu Anda' tapi negara adalah milik bersama yang dimana setiap warga negara memiliki hak yang sama dalam menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara," tandas Fahmi.

Sebagaimana informasi yang diterimanya, kata Fahmi, dalam surat bernomor B/140/IV/Res.2.5./2020/Reskrim tertanggal 20 April 2020, permintaan keterangan pada Mahzal Abdullah sebagai saksi sehubungan dengan penyelidikan terhadap dugaan terjadinya tindak pidana menyebarkan berita bohong dan ujaran kebencian menggunakan media sosial dalam pasal 45A ayat (1) dan ayat (2) UU Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Fahmi Nuzula berharap Polda Aceh untuk memberi instruksi mendidik terhadap Polres Pidie agar tidak memainkan trik politik kepentingan. Menurut Fahmi apa yang disampaikan Mahzal bagian dari tugas setiap warga negara menjaga berjalannya roda pemerintahan yang pro rakyat. 

Atas nama Forum Mahasiswa Pemuda Aceh, Fahmi menekankan persoalan kritikan jangan salah ditafsirkan sampai ke arah ujaran kebencian. Ini tidak etis, jangan memancing di air keruh. 

"Begitu juga pihak yang merasa dikritik atau diganggu isi dapurnya agar sadar bahwa negara bukan milik anda sehingga harus marah besar ketika dikritik oleh pihak-pihak tertentu," ungkap Fahmi.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini