LINTAS ATJEH | LANGSA - Di tengah pandemi COVID-19, Forum Peduli Masyarakat Miskin (FPRM) menghimbau kepada pemerintah dan masyarakat untuk membeli makanan dari usaha kecil setempat, menghargai petani, nelayan dan peternak yang memproduksi pangan, berbelanja dengan bijaksana, dan makan makanan sehat.
"Sudah saatnya pemerintah memperhatikan mereka yang berada di garis depan dalam pandemi ini. Mereka yang memproduksi pangan untuk kita makan setiap hari di masa yang sulit ini," demikian ungkap Ketua Forum Peduli Rakyat Miskin ((FPRM) Nasruddin, kepada Lintas Atjeh.com, Jum’at (01/05/2020).
Menurut Nasruddin, mereka para pahlawan pangan selama pandemi ini, seperti petani kecil nelayan, peternak, pengemudi truck dan para penjual di pasar yang menyiapkan bahan-bahan pangan untuk masyarakat, tujuan kita dengan beli makanan dari usaha kecil untuk mendukung mata pencaharian mereka di masa-masa sulit ini.
Lanjut Nasruddin, sudah saatnya pemerintah merubah pola membeli barang barang instan seperti sarden dan mie instan untuk dijadikan paket bantuan kemanusiaan yang disalurkan kepada masyarakat yang terdampak Covid 19.
Bahkan kedepan, tambahnya lagi, Pemerintah Aceh harus memikirkan program jangka panjang dalam menghadapi virus corona ini dan tidak hanya semata mata memberikan bantuan, akan tetapi bagaimana meningkatkan ketahanan pangan di Aceh selama pandemi corona.
Selain itu, mantan aktivis 98 tersebut, mengharapkan kepada masyarakat agar dapat berbelanja dengan cara bijaksana, jangan membeli terlalu banyak pangan (seperti buah, sayur, ikan, daging sapi, dan daging ayam) pada satu waktu dapat mengakibatkan makanan rusak dan terbuang dan tidak perlu menimbun makanan di rumah karena COVID-19. Karena akan mempengaruhi secara langsung kelangkaan pangan di Aceh
"Kita juga meminta kepada para petani dan pedagang agar tidak menjual bahan kebutuhan pokok seperti padi keluar daerah, karena kita ketahui bersama di Aceh saja belum mencukupi kebutuhan pangan secara berkelanjutan," ujarnya.
"Sampai saat ini belum ada satu lembaga mana pun yang berani menyatakan kapan virus corona akan berakhir, oleh karenanya masyarakat bersama pemerintah harus memikirkan program jangka panjang di sektor pertanian, kelautan dan perternakan, pungkas Nasruddin.[*/Red]