-->








Bikin Shock, Suami: Istri Adalah Orang Lain yang Kebetulan Harus Kita Urus

10 Agustus, 2020, 14.20 WIB Last Updated 2020-08-10T07:20:03Z
BIARLAH AKU YANG BAYAR KEBUTUHANKU MAS. KARENA AKU  ORANG LAIN YANG KEBETULAN KAMU URUS. 

Kenalkan, namaku puri aku dulu adalah karyawan  .Demi menurut dengan suami, aku berhenti bekerja dan ikhlas dengan uang bulanannya saja. 

Aku selalu berusaha faham dengan tingkah lakunya yang agak medit bin pelit. Aku pikir, mungkin karena aku boros ya? Karena itu suamiku tak percaya padaku. 

Putra nama suamiku, 

Mas putra, selalu perhitungan dengan uang belanja dan uang lainnya. Selalu bertanya padaku sisa uang atau apapun itu. 

Awalnya aku tak masalah, toh mungkin Mas putra sedang menyusun masa depan kami. Hingga suatu hari, temenku di suatu grup jaringan sosial mengatakan. Mas putra menulis komentar yang menyakitkan di grup itu. 

"Saya, ngasih uang jatah. Tidak semua gaji saya kasihkan. Saya tabung untuk anak, karena anak darah daging. Sedangkan istri adalah orang lain. Yang kebetulan harus kita urus. Intinya jangan terlalu royal, juga jangan terlalu pelit."

Astaga, mendidih ini otakku. 

"Naik darahku! !" aku berteriak di dapur, saat baca pesan dari temanku. 

_-_-_-_-

Beberapa hari kemudian. 

"Ini uang bulanan. Hemat-hemat ya, jangan boros." Mas putra, menyelipkan amplop ke bantal kamar kami malam itu. 

"Yuk Dek.... " Mas putra, mencolekku. .

"Gak bisa Mas," jawabku. 

"Kamu halangan ya?" tanya Mas putra

Aku cuma diam, dan membalikan tubuh. 

Besoknya 

"Ini Mas, aku gak perlu uang belanja lagi. Aku ada usaha lain," ujarku, mengembalikan uang tadi malam. 

"Usaha apa? " tanyanya penasaran. 

"Di mulai usaha warteg Mas," ujarku tersenyum. 

"Di mana?" tanyanya, sambil duduk di meja makan, kemudian menyendok nasi dan lauk. 

"Di rumah," kataku.

Aku mengambil kalkulator dan berhitung. 

"Itu nasi, lauk dan sayur. Rp 10.000, anak mu ber dua 15000 jadi makan pagi Rp 25000. Karna kamu makan hanya pagi dan malam saja jd 20.000 kedua anakmu sehari 45.000 total  65000 sehari, . Sebulan Rp 1.950.000." aku menyodorkan kwitansi. 

"Mau cas atau di bayar di muka?“ sambil kebetulan piring yg penuh dengan nasi dan lauk pauk kepada Mas putra

" Apaan sih ?“ tanya nya penasaran.  Sambil melanjutan makanya

"Sejak hari ini, biar aku yg nangung kebutuhan aku sendiri mas gak perlu biayain aku Mas, kasih duit.. atau belikan aku hadiah Semua aku bayar hidupku sendiri." 

"Aku gak ngerti," ujarnya kesal, lalu langsung meninggalkan meja makan. 

Malam saat Mas putra, pulang kantor. 

"Ini rumah kenapa.... " teriaknya, saat melihat rumah berantakan. Aku sengaja seharian hanya tiduran aja. 

"Oh itu... pembantu rumah tangga, bisa di bayar 1.000.000 sebulan. Bersih ini rumah Mas," kataku cuek. 

Belum sempat dia menjawab, Anak-anak dengan baju masih bekas kemaren, belum mandi dari pagi, memeluk dia. 

"Ini kenapa anak-anak, kok kotor?"

"Satu anak 1.000.000 Mas, untuk 2 anak jadi 2.000.000," jelasku.

"Apaan sih kamu!" ujarnya agak meninggi. Sambil menujuh kamar

Kemudian ia melepas baju kerja dan menggantinya. 

"Ini apa? Aku besok pakai seragam ini! Kenapa tak di cuci," teriaknya 

"Bawa aja ke laundry Mas. 6000perkilo  udah sampai harum dan setrika. Itu paling 5 kg, seminggu 30000 kamu hanya perlu bayar Rp 120.000."untuk sebulan aku balas berteriak. 

Malamnya. 

"Kamu ini kenapa? Ada apa sih?“ tanyanya di kamar yang berantakan, dan aku masih baca majalah 

Aku menarik nafas kemudian mulai berhitung, dan menyerahkan secarik kertas. 

- Masak harus minta bayar kek di warteg. 

Satu kali sarapan  10000× 2 pagi dan malam
 anak kamu 15000(1*mkn)x 3 kali makan sehari
65.000  sehari x sebulan
1.950.000.

- Cuci aku suruh bayar kiloan kek loundry

Anggap seminggu 30.000x4  120.000

- Minta uang upah jadi baby sister

2 anak 2.000.000

- Minta upah bersih-bersih rumah. 

1.000.000 

Total 5.070.000  ( itu diluar susu pempes sabun dan jajan anak kamu)     
Ini apa?“ tanyanya penuh kebingungan. .

"Aku hanya orang lain di rumah ini. Aku gak berhak dapat nafkah dari Mas, karena itu aku kerja. Aku akan ngerjain, semua ini, dengan bayaran Mas."

Aku meletakkan ponsel, membuka pesan dari temanku, yang berisi semua yang aku tahu. 

"Maaf, Mas gak maksud gitu.... " Ia menyentuh pundakku, dan ku tepis. 

"Jangan sentuh aku..
Bayar jika ingin pegang aku 250.000 dan 80jt untuk 1 mlm jawabku sambil lempar senyum Aku berdiri meninggalkan dia melongo di pinggir ranjang..
Sumber: FB Vuah Cucu Rani
Komentar

Tampilkan

Terkini