-->




Sosok Diplomat RI, Silvany Pasaribu yang Bungkam PM Vanuatu

29 September, 2020, 15.28 WIB Last Updated 2020-09-29T08:28:39Z
Silvany Austin Pasaribu (Foto: Youtube PBB) 

Sosok diplomat muda Silvany Austin Pasaribu mencuri perhatian publik Tanah Air setelah 'berani' membungkam PM Vanuatu, Bob Loughman dalam sidang majelis umum PBB

LINTAS ATJEH | JAKARTA - Baru-baru ini sosok diplomat muda Tanah Air, Silvany Austin Pasaribu mencuri perhatian publik. Keberaniannya membungkam PM Vanuatu, Bob Loughman dalam Sidang Majelis Umum PBB, Senin lalu (28/09)

Saat itu Silvany dengan tegas mengatakan, seharusnya setiap negara menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah negara lain.

Keberanian Silvany membela Indonesia membuat namanya kini viral. Banyak orang bertanya-tanya siapa sebenarnya sosok Silvany Austin Pasaribu ini. Berikut Dream telah merangkumkan ulasannya:

Diplomat Muda di Amerika Serikat
Sosok Silvany Austin pasaribu© kemlu.go.id

Melansir dari portal resmi Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, sosok Silvany Austin Pasaribu merupakan diplomat muda yang menjabat sebagai Sekretaris Kedua dalam Urusan Ekonomi I untuk Perutusan Tetap RI di PBB, New York, Amerika Serikat.

Sebelumnya, Silvany juga sempat menjabat sebagai Atase Kedutaan Besar Republik Indonesia di Inggris.

Lulusan Universitas Sdyney

Diplomat yang kini viral di berbagai media tanah air merupakan magister lulusan kampus ternama Australia, yakni Universitas Sydney. Australia.

Di jenjang S-1 nya, Silvany menempuh pendidikan di jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjajaran, Bandung.

Bungkam PM Vanuatu di Sidang PBB

Sosok Silvany Austin Pasaribu terlihat berani saat menegur PM Vanuatu, Bob Loughman, yang terus menyinggung isu pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Papua dalam Sidang Majelis Umum PBB.

Merespon ucapan PM Vanuatu, dalam hak jawab, Sivany dengan tegas membantah isu tersebut. 

"Ini memalukan, bahwa suatu negara terus memiliki obsesi yang berlebihan dan tidak sehat tentang bagaimana seharusnya Indonesia bertindak atau memerintah sendiri," ujarnya dalam pidato yang disiarkan laman YouTube PBB.

"Terus terang, saya bingung. Bagaimana bisa suatu negara mencoba untuk mengajarkan negara lain, tetapi kehilangan inti dari seluruh prinsip fundamental Piagam PBB".

Silvany kemudian juga menerangkan bahwa menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah negara lain adalah hal yang harus dilakukan setiap anggota PBB.

Papua Adalah Bagian dari Indonesia
Sidang Umum PBB ke-75© Liputan6.com

Lebih lanjut dalam pidatonya, Silvany menerangkan bahwa Indonesia telah meratifikasi konvensi internasional tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi rasial.

Silvany lalu menyebutkan, bahwa "Vanuatu bahkan belum menandatanganinya".

"Kami meminta pemerintah di salah satu Vanuatu untuk memenuhi tanggung jawab HAM Anda kepada rakyat Anda dan kepada dunia," kata Silvany.

Ia bahkan menekankan,"Kalian bukan representasi masyarakat Papua, dan tolong jangan berkhayal sebagai salah satunya".

"Kita semua berperan penting dalam pembangunan Indonesia, termasuk di pulau Papua," lanjutnya.

Silvany menegaskan, Indonesia akan membela setiap advokasi yang terus menerus dari separitisme yang disampaikan dengan kedok kepedulian terhadap isu HAM.

"Provinsi Papua dan Papua Barat merupakan bagian Indonesia yang tidak dapat dipisahkan sejak tahun 1945. Hal ini juga telah didukung dengan tegas oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan masyarakat internasional beberapa dekade yang lalu. Itu final, tidak dapat diubah, dan permanen," jelas Silvany.[Dream]
Komentar

Tampilkan

Terkini