-->




Syukri, Pemuda Asal Bireuen Viral Setelah Menciptakan Jingki le Tanpa Mesin

10 September, 2020, 20.47 WIB Last Updated 2020-09-10T13:47:38Z
LINTAS ATJEH | BIREUEN - Syukri yang merupakan pemuda asal Desa Cot Jrat, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Aceh, menjadi viral di media sosial.

Pompa air rancangan Syukri yang disebut jingki le, bisa mengairi dataran tinggi dengan menggunakan sistem pipa paralel.

Pompa tersebut tanpa menggunakan mesin atau baterai.

“Awalnya saya buat di desa saya tahun lalu. Semakin kemari, semakin banyak petani yang memesan alat ini. Saya bersyukur bisa membantu petani, membuat sawah mereka teraliri dengan alat sederhana ini,” kata Syukri saat dihubungi, Kamis (10/9/2020).

Dia menyebutkan, uji coba alat jingki le itu sebenarnya sudah dilakukan 17 tahun lalu.

Ide awalnya untuk membantu petani dalam memenuhi kebutuhan air di area persawahan.

Apalagi, mayoritas sawah tadah hujan di Aceh.

“Unsur hara tanah kita di Aceh itu bagusnya luar biasa. Kendala utama hanya air. Dari situlah saya terpikir mencari solusi air ini,” kata Syukri.

Menurut Syukri, puluhan alat itu telah dipesan petani di sejumlah desa dan kabupaten di Aceh.

Syukri mengatakan, Kabupaten Gayo Lues yang memiliki dataran tinggi juga menggunakan alat buatannya itu.

Dengan kebutuhan air yang mencukupi, diharapkan produksi padi semakin bertambah.

“Pemerintah harus hadir di titik masalahnya, mengatasi air petani,” kata dia.

Syukri enggan menyebutkan berapa biaya pembuatan jingki le tersebut.

Dia mengatakan, biayanya sangat variatif, tergantung ukuran alat.

Soal luas areal sawah yang dialiri, menurut Syukri, sangat bisa diatur sesuai kapasitas alat.

Dia mengklaim bahwa alatnya sudah mampu mengaliri 20 hektar sawah.

Itu dibuktikan di Desa Tingkem, Kecamatan Kota Juang, Bireuen.

Menurut Syukri, cara kerja alat buatannya cukup sederhana, mengacu ke teori Pascal, di mana tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan sama besar ke segala arah.

Adapun, nama jingkie Ie dalam bahasa Aceh berarti lesung air.

Syukri berharap alatnya itu bisa menjadi alat bantu kemakmuran petani di Aceh.

“Sekarang ini saya siap memasang alat ini di mana saja. Saya juga siap kolaborasi dengan berbagai pihak. Saya buat semampu saya, membantu petani,” kata dia.[Kompas]
Komentar

Tampilkan

Terkini