-->








Jual Daun Raih Untung Rp 4 Miliar, Kini Tekuni Janda Bolong

09 Oktober, 2020, 14.08 WIB Last Updated 2020-10-09T07:08:25Z

Tanaman Philodendron atau Janda Bolong kini lagi banyak dicari penghoby tanaman (Dok.Radar Solo)


LINTAS ATJEH | SOLO - Bisnis tanaman hias kembali digandrungi. Setelah anthurium alias jemani meredup, kini muncul Philodendron dan Monstera Deliciosa alias Janda Bolong. Seperti pendahulunya, harga tanaman jenis ini memang fenomenal


Jawa Pos Radar Solo bertandang ke salah satu petani di Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar dan Kecamatan Polokarto, Sukoharjo.


Warsono, petani tanaman hias di Ngargoyoso mengaku menekuni bisnis tanaman sejak 2005, saat jemani sedang naik daun. Pria 45 tahun yang biasa disapa Bagong ini menjadi satu di antara dua petani tanaman hias besar di Karanganyar.


Ketika musim jemani, bapak tiga anak itu berhasil membeli sejumlah lahan dan membangun rumah yang kini ditempati.


“Saya untung sampai Rp 4 miliar. Saya beli tanah ini luasnya 420 meter persegi, kemudian saya bangun rumah. Ya gara-gara jualan daun,” ucapnya.


Medio Oktober 2019, tepat satu tahun lalu, dia merasakan ada pergerakan harga untuk tanaman Philodendron alias Philo. Mantan pembalap ini memanfaatkan situasi tersebut dengan menambah koleksi bibit Philo di kebun yang dibuat di atap rumahnya.


Meski harga terus meroket, Bagong tak lantas melepas ke pasar. Targetnya adalah melakukan pembibitan. Paling tidak dia memiliki 1.500 bibit Philo yang siap untuk dipasarkan. “Satu bibit saya kasih harga Rp 300 ribu. Tinggal dikali saja nanti jadinya berapa,” katanya.


Pembibitan yang dilakukan Bagong berhasil. Tak perlu menunggu lama, bibit-bibit tersebut mulai tumbuh dan muncul daun. Semaik banyak dan indah daunnya, semakin besar pula nominal yang ditawarkan.


Dia mencontohkan untuk Philo Burle Marx Varigata yang terdiri dari berbagai warna yang memiliki dua daun ukuran 5 sentimeter dibanderol Rp 50 juta.


“Anak saya jual dua daun saja bisa beli Iphone. Kemarin yang lima daun sudah ditawar, mau dibayar pakai Avanza tahun 2014,” tandasnya.


Harga Philo, imbuh Bagong, memang cenderung stabil. Selain itu, jenis tanaman tersebut dikenal di berbagai dunia. Dengan dasar tersebut, dia berani memastikan jika booming Philo dan janda bolong lebih panjang dibandingkan jemani yang hanya dikenal di Indonesia.


Bagong membantah harga mahal yang dipasang hanya sebagai permainan uang. Menurutnya, mengoleksi tanaman hias merupakan hobi yang layak dibayar mahal.


“Itu kalau yang paham dan tahu tentang tanaman. Saya ibaratkan orang yang hobi otomotif, velg harga Rp 50 juta saja ada yang mau. Saya, nggak mudeng mobil, ya nggak mau. Nah ini yang hobinya tanaman pasti mau. Apalagi ini musimnya di rumah, ibu-ibu, artis juga, mereka memulai hobi bertanam,” jabarnya.


Moncernya bisnis Philo dan Janda Bolong tak hanya dirasakan kaum tua. Generasi milenial kini juga gandrung dengan tanaman dengan harga tak wajar tersebut.


Wisnu Laksono, putra sulung Bagong awalnya tak tertarik sama sekali dengan apa yang digeluti ayahnya. Meski dia tahu betapa legitnya bisnis daun tersebut.


Mahasiswa semester 5 Akademi Teknik Warga ini baru menyadari serunya bisnis tanaman saat diajak ayahnya ke Tawangmangu. Dia melihat ayahnya membeli beberapa tanaman dengan harga Rp 25 ribu per tanaman.


“Selang dua hari dijual Rp 500 ribu per tanaman. Laku. Ada yang beli. Sejak itu saya terus tertarik. Saya foto-foto tanaman, saya upload di Instagram,” katanya.


Tak disangka, respons netizen cukup menggembirakan. Banyak penyuka tanaman menanyakan harga dan cara pembelian. Bahkan temannya sekampus bersedia menjadi reseller tanamannya. Kini, Wisnu mulai kerepotan mengurus pesanan yang membanjir dari seluruh daerah di Indonesia.


“Ada orang Jerman ngirim DM (direct message) di Instagram. Dia minat dengan tanaman itu. Saya yang bingung mau mengirimnya pakai apa dan gimana,” ujar Wisnu.


Bagi kalangan milenial sepertinya, berbisnis tanaman hias masih sangat menjanjikan. Selain sedang naik daun, kepedulian terhadap lingkungan juga menjadi salah satu alasan tersendiri. “Bisa nambah uang saku, beli HP, beli motor,” ucapnya sembari kegirangan.[JawaPos.com]

Komentar

Tampilkan

Terkini