-->








Agama, Budaya dan Pandemi di Desa

17 November, 2020, 18.51 WIB Last Updated 2020-11-17T11:51:46Z

VIRUS CORONA adalah Virus yang sedang mewabah di masyarakat, dapat menyerang manusia dan hewan dan diketahui dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan mulai dari batuk dan pilek hingga yang paling serius adalah seperti Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Virus Corona jenis baru yang ditemukan menyebabkan penyakit Covid-19. Covid-19 ini adalah penyakit menular yang ditemukan pada akhir tahun 2019 di Wuhan, China. 


Wabah yang sedang terjadi di wilayah kita, semua orang menjadi rasional, terlepas bagaimana pandangan dari agama dan bagaimana budaya mereka, menganggap serius virus ini dan berharap para ilmuan untuk dapat segera menemukan vaksin virus ini. Namun seberapa besar kemungkinan obat ini bisa segera ditemukan? Kita sebagai masyarakat yang beragama dan berbudaya pertama sekali harus dilakukan adalah mengingat Allah, bahwa segala macam kejadian yang sedang terjadi ini tidak lepas dari kuasa yang telah Allah berikan dan diharapkan kita semua untuk dapat mengambil hikmah dari setiap kejadian. 


Kehidupan sosial masnusia tidak pernah lepas dari budaya, politik, ras, suku bangsa, agama, serta bagaimana mereka menjalani kehidupannya. Budaya menjadi hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena budayalah yang menjadi dasar atau pegangan kehidupan manusia. Virus Covid-19 bisa semakin parah di desa-desa juga karena budaya yang diterapkan di desa masih sangat minim, Oleh karenanya sangat penting untuk mengetahui bagaimana seharusnya budaya mempengaruhi kehidupan masyarakat di desa terlepas dari agama juga menjadi pedoman dalam menyikapi kasus virus corona yang sedang terjadi saat ini. 


Budaya merupakan salah satu orientasi yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Hal-hal yang termasuk di dalam budaya yaitu suatu nilai, sikap, dan aspek material budaya itu sendiri. Salah satu istilah yang digunakan untuk menggambarkan budaya secara keseluruhan dan secara kolektif disebut dengan pola budaya. Budaya merujuk pada salah satu situasi yang berkontribusi dan bagaimana cara yang dilakukan oleh setiap anggota di dalam sebuah organisasi atau komunitas tertentu, dan bagaimana cara pandang mereka dan cara berpikir terhadap virus corona yang sedang terjadi di seluruh dunia. Selanjutnya dijelaskan juga terkait bagaimana komunitas tersebut hidup dan tindakan apa yang diambil sehingga tumbuh dan berkembanglah suatu pola budaya di suatu tempat. 


Menurut aspek agama, terdapat hikmah-hikmah bagi muslim yang dapat diambil dengan munculnya Covid-19 diantaranya seperti menghadirkan kedekatan kepada Allah SWT, dengan berdoa dan berusaha untuk melindungi diri dan keluarga dari ancaman virus ini, perbanyak mendekatan diri kepada Allah yang mungkin selama ini kita sudah terlalu jauh dari Allah. Menjadi peduli dengan kesehatan dan lingkungan. Bila kita pelajari Islam dengan baik, tidak ada hal yang tidak dianjurkan dalam Islam, masalah kesehatan dan kebersihan juga lengkap dibahas dalam Al-Quran dan Al- Hadist. 


Selain itu adanya Corona ini menjadikan kualitas air dan udara membaik. Selama ini manusia sudah sangat banyak merusak alam dan sekarang alam seakan sudah mulai memperbaiki dirinya sendiri dengan hadirnya wabah ini. Satu lagi yaitu menjadi peduli dengan sesama yang sebelumnya kita acuh tak acuh dengan tetangga, sekarang sudah menjalin ikatan persaudaraan yang lebih baik. Segala bentuk bantuan juga banyak didapatkan oleh masyarakat miskin. Hal ini tentu menjadi hal yang baik dalam menjadi hubungan antar sesama.  


Kehawatiran-kekhawatiran kita terhadap duniawi semestinya membuat kita berlindung kepada Allah dengan mengamalkan apa apa yang disukainya, dan menjauhi larangannya. (K.H Abdullah Gymnastiar,2007:1). Dijelaskan juga bahwa segala bencana yang terjadi adalah berdasarkan kehendah Allah. Sedangkan manusia hanya bisa memprediksi terjadinya bencana, benar atau tidaknya Allah yang menentukan. (Ibnu Muhajir, 2020:154). 


Jika ada yang meninggal karena terserang virus corona maka sebaiknya masyarakat di desa tetap mematuhi sebagaimana protokol kesehatan. Budaya di sebuah desa memang dinilai sangatlah penting, namun aspek kesehatan jauh lebih penting karena dinilai supaya tidak membahayakan orang lain. Tetap mengikuti ajaran agama adapun tata cara pengurusan jenazah yang meninggal karena wabah ini sama halnya dengan mengurus jenazah lainnya seperti melaksanakan semua fardhu kifayah padanya. (Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, 2015:16) namun harus tetap mengikuti protokol kesehatan seperti yang disampaikan oleh MUI .


Memandikan Jenazah Pasien Corona 


Dilakukan oleh pihak rumah sakit karena mereka paham bagaimana menanganinya. Jenazah yang meninggal karena virus Corona sama halnya dengan jenazah yang lain yaitu dimandikan, dikafankan, disalatkan dan dikuburkan. 


Mengkafankan Setelah disalatkan jenazah kemudian dikafankan dengan mengikuti protokol kesehatan supaya virus yang ada tidak menyebar kepada petugas yang melakukannya. Jenazah ditutup dengan kafan/ bahan dari plastik yang tidak tembus air. Kemudian disemprot disenfektan, bisa juga ditutup dengan bahan kayu. Selanjutnya proses mengkafani jenazah ini seperti jenazah lainnya. Jenazah yang sudah dikafani tidak diperbolehkan dibuka lagi. 


Menyalatkan  


Tetap mengikuti sebagai mana arahan pemerintah. Salat jenazah dapat dilaksanakan meskipun hanya satu orang karena merupakan fardhu kifayah.  


Menguburkan


Proses penguburan jenazah ini tidak boleh sembarangan, dilakukan di area pemakaman terpisah dengan pemakaman lain. Boleh dikuburkan bersamaan dengan jenazah yang sama sama meninggal karena wabah ini, hal ini merupakan keadaan darurat. 


Sebagai masyarakat yang tunduk terhadap aturan yang berlaku, maka sudah seharusnya kita mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi. Hal ini juga sama ketika kita menyikapi permasalahan pandemi yang sedang terjadi saat ini. Kita harus mengedepankan budaya dan ajaran agama tetap dilakukan oleh setiap masyarakat. Namun dalam keadaan darurat seperti sekarang ini selain agama dan budaya, aspek kesehatan juga harus didahulukan. Oleh karenanya diharapkan masyarakat dapat mengikuti protokol kesehata sebagaimana yang telah diterapkan oleh pemerintah.  


Referensi: Gymnastiar, Abdullah. 2007. Meraih Bening Hati Dengan Manajemen Qalbu. Depok: Gema Insani. 


Muhajir, Ibnu. 2020. Ikhlas Beramal Untuk Hidup Berkualitas. Jakarta: PT. Elex Media komputindo. 


Nashiruddin, M. Al-Albani., 2015. Tata Cara Mengurus Jenazah. Jakarta: Qisthi Press. 


Penulis: Nanda Aulia (Mahasiswi UIN Ar Raniry Jurusan Sosiologi Agama)

Komentar

Tampilkan

Terkini