-->




Astaga! Hanya Berselang Tiga Hari 'Kasus  Bunuh Diri' di Tamiang Kembali Terjadi, Seorang Siswi Ditemukan Tewas Gantung Diri

28 Desember, 2020, 19.48 WIB Last Updated 2020-12-28T15:13:45Z

Personil Kepolisian sedang melakukan identifikasi
 


LINTAS ATJEH | ACEH TAMIANG - Hanya berselang tiga hari, kasus warga bunuh diri dengan cara gantung diri kembali terjadi di Kabupaten Aceh Tamiang. 

Minggu (27/12/2020), seorang siswi salah satu Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Aceh Tamiang, berinisial MH (17) warga Desa Ingin Jaya, Kecamatan Rantau, ditemukan tewas gantung diri di jendela kamarnya.

Kapolres Aceh Tamiang AKBP Ari Lasta Irawan, S.I.K, melalui Kasubbag Humas Ipda Syafrizal saat dikonfirmasi mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh ibunya sendiri sekira pukul 09.16 WIB.

"Sontak sang ibu berteriak histreris karena terkejut melihat anaknya dalam kondisi tergantung," terang Kasubbag Humas Polres Aceh Tamiang Ipda Syafrizal.
Lanjut Ipda Syafrizal, lalu ayah dan tetangga korban melepas selendang yang melilit leher korban dan langsung membawa korban ke rumah sakit.

Ipda Syafrizal turut menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan sejumlah saksi, saat dibawa ke rumah sakit, korban masih merespons saat di pasang oksigen dalam ambulance.

"Pihak kepolisian belum mengetahui pasti motif  atas peristiwa bunuh diri tersebut, namun menurut keterangan pihak keluarga, sekembali dari PKL di Banda Aceh korban sering murung dan menyendiri," demikian ungkap Kasubbag Humas Ipda Syafrizal. 

Sebelumnya dikabarkan,  pada Kamis (24/12/2020) kemarin, seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial MI (30) warga Dusun Suka Mulia Satu, Desa Tenggulun, Kecamatan Tenggulun, Aceh Tamiang, ditemukan tewas dengan kondisi tubuhnya tergantung di kandang kambing yang berada di belakang rumahnya.
Diduga korban sengaja mengakhiri hidupnya dengan cara menggantungkan diri karena dipicu rasa kecewa karena setelah lelah mencari tujuh ekor kambing yang dipelihara tidak pulang ke kandang.

Kambing peliharaan korban biasanya pulang sendiri ke kandang pada sore hari, namun pada Rabu 23 Desember 2020 kemarin tidak pulang setelah dilepas pagi harinya.

Selanjutnya suami korban dibantu keluarganya melanjutkan pencarian hewan peliharaan mereka ke perkebunan milik masyarakat dan perkebunan kelapa sawit PT. Sisirau. Karena tidak kunjung ditemukan juga, pencarian kemudian dihentikan dan kembali ke rumah masing-masing.

Korban sangat kecewa, karena kambing-kambing yang dipelihara bukan miliknya sendiri, namun milik orang lain yang mereka pelihara.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini