-->








Generasi Millenial dalam Cengkraman Liberalisme

08 Januari, 2021, 21.04 WIB Last Updated 2021-01-08T14:04:30Z

MASA REMAJA adalah masa-masa yang indah yang penuh canda dan tawa. Dimana pada fase ini terjadi masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa atau sering disebut dengan istilah “pubertas” ditandai dengan perubahan fisik maupun psikis. Masa remaja adalah fase dimana seseorang mulai mengenali dan mencari jati diri, sifat idealisme yang mulai tumbuh dan mulai menyukai lawan jenis.


Namun, seiring perubahan zaman yang terus berputar kini tingkah laku remaja cenderung berubah menuju hal-hal yang negatif yang menggerogoti iman hingga parah, membuat para orang tua bersikap pasrah. Liberalisasi telah melanda kaum remaja.


Mulai dari narkoba hingga geng-geng nakal yang meresahkan masyarakat belum lagi pergaulan bebas yang kian mengganas misalnya seks bebas, pemerkosaan, LGBT bahkan pelacuran. Permasalahan yang tidak bisa dipandang sebelah mata karena memakluminya sama dengan mengundang bencana bagi generasi yang mendatang. 


Seperti yang dilansir regional.kompas.com "14 Orang Pesta Seks di Hotel Makassar, Digerebek Saat 6 Remaja Bugil, Polisi Temukan Sabu". Sungguh sangat ironis melihat keadaan kebanyakan kaum remaja zaman sekarang. Dan masih banyak sampel-sampel kenakalan remaja lainnya baik yang terekam oleh media maupun tidak.


Penyebab


Jika ditelaah kembali,kerusakan generasi muda saat ini tidak lepas dari faham liberalisme dari barat yang tidak mengindahkan keyakinan agama. Generasi muda bebas melakukan apa saja yang mereka inginkan.


Guncangan liberalisasi terus menghantam tanpa henti, menyuburkan kerusakan moral dan menghancurkan generasi secara masif. Pandangan-pandangan nyeleneh pun muncul dari paham ini , seperti “ pacaran sehat”, “pekan kondom nasional” dll.


Majunya era teknologi kini justru menjadi bomerang. Mudahnya mendapatkan informasi tanpa batas di smartphone,sering kali menjadikan pemiliknya kehilangan kepintaran, media digital ibaratkan pisau bermata dua ia bisa dipakai untuk sesuatu yang bermanfaat namun bisa juga mendatangkan mudharat.


Kebanyakan generasi muda saat ini terlihat bangga melakukan kemaksiatan dengan mengambil gambar atau merekam dan mempublikasikannya dimedia sosial. Membully,bunuh diri, memperkosa,mesum dan lain sebagainya yang bertebaran di media sosial.


Imam Ibnul Qayyim berkata: "Tidak diragukan lagi bahwa membiarkan kaum perempuan bercampur (bergaul) bebas dengan kaum laki-laki adalah biang segala bencana dan kerusakan, bahkan ini termasuk penyebab (utama) terjadinya berbagai melapetaka yang merata.


Pergaulan bebas merupakan sebab berkembangpesatnya perbuatan keji dan zina, yang ini termasuk sebab kebinasan massal (umat manusia) dan wabah penyakit-penyakit menular yang berkepanjangan. 


Selain  paham liberalisme, faktor lain yang menyebabkan generasi remaja hancur adalah sistem kapitalisme yang diterapkan di negeri ini. Kapitalisme memihak kepada kepentingan pemodal. Para pemodal baik dari kalangan pemilik stasiun televisi, pendiri jejaring media sosial, atau pengembang aplikasi-aplikasi dunia digital menawarkan sesuatu yang bisa dikonsumsi masyarakat tanpa memperhitungkan bahayanya bagi generasi.  Pornografi dan pornoaksi pun menjelma menjadi industri besar.


Dalam pandangan islam tidak ada kebebasan secara mutlak seluruh pola tingkah laku manusia sudah diatur secara terperinci, bukan untuk mengekang tapi untuk memuliakan manusia tidak hanya didunia tapi juga diakhirat. Islam memberikan kebebasan tapi mempunyai batas agar tidak bablas.


Islam Sebagai Solusi


Islam tidak hanya mengatur tentang peribadatan saja seperti sholat, puasa, haji dan zakat. Akan  tetapi islam mengatur seluruh aspek kehidupan baik hubungan manusia dengan sang pencipta,manuasia dengan manusia yang lain dan manusia dengan dirinya sendiri. Misalnya seperti cara berpakaian seorang muslim, segi ibadah,sistem ekonomi, politik, hukum dan lain sebagainya sudah diatur oleh islam.


Dalam menyelesaikan persoalan ini islam tentu punya solusi untuk melindungi generasi dari kerusakan media dan pergaulan bebas secara komprehensif. Khususnya kaum remaja, harus ditempa dengan pendidikan yang berbasis ketaqwaan hingga terbentuk kepribadian yang islami.


Lingkungan keluarga dan sekolah wajib turun tangan dalam hal ini.


Negara juga tidak boleh berlepas tangan dengan peristiwa yang dialami remaja masa kini. Negara punya peran yang sangat penting dan strategis dengan memberikan sanksi yang tegas pada pelaku maksiat. Negara juga punya kekuasaan untuk memblokir akun atau media yang bisa memicu kemerosotan moral remaja seperti tayangan-tayangan yang tidak mendidik.


Jika semua pihak bisa berjalan dengan perannya seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, masyarakat dan pemerintah tentu remaja akan bisa diselamatkan dari keterpurukan. Marilah kita menjadi pribadi yang peduli dengan sesama demi menyelamatkan generasi muda dengan menerapkan islam secara kaffah dalam kehidupan kita. Semoga kita bisa menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain dan mendapatkan ganjaran dari allah swt baik didunia maupun di akhirat kelak. Aamiin yarobbal alamin.


Penulis: Ahman Berutu (Jurusan Teknik Elektro Universitas Malikussaleh)

Komentar

Tampilkan

Terkini