-->








Suntik Vaksin Sinovac, Gusmawan Amir: Alangkah Baiknya Pejabat Publik Dulu

10 Januari, 2021, 17.12 WIB Last Updated 2021-01-10T10:12:53Z

LINTAS ATJEH | ACEH TAMIANG - bukannya tidak percaya dengan program vaksinasi yang akan dilakukan pemerintah guna mencegah penyebaran Covid-19 kepada masyarakat. Tapi mengingat tingginya pro dan kontra yang hari ini hadir di tengah-tengah masyarakat pasca meninggalnya salah seorang masyarakat negara bagian Sao Paulo, Brazil setelah divaksinasi sinovac.


"Meski belum ada pembuktian yang jelas terkait meninggalnya karena disebabkan vaksin tersebut. Namun  dalam beberapa media memuat bahwa Brazil sempat menangguhkan proses vaksinasi di negaranya," kata Gusmawan Amir, Aktivis Muda Aceh Tamiang kepada LintasAtjeh.com, Minggu (10/01/2021).


Lanjut Gusmawan, saya pikir untuk mengembalikan rasa percaya pada masyarakat dan untuk memperoleh dukungan penuh terkait program vaksinasi yang akan dilakukan pemerintah, ada baiknya sasaran vaksinasi dilakukan terlebih dahulu kepada pejabat publik.


"Seperti pejabat eksekutif dan legilatif beserta camat dan kepala desa. Saya pikir para pejabat publik tersebut harus bersedia dan berbesar hati, sebagaimana kelegowoan Presiden Joko Widodo yang siap disuntik vaksin yang paling pertama


Ditegaskan dia, tentunya harapan ini bukan tanpa alasan, yaitu karena pejabat publik adalah orang-orang yang selama ini mewakili rakyat dalam banyak bidang. Terkhusus para anggota dewan perwakilan rakyat.


"Belum lagi jika kita pikir bahwa para pejabat publik ini adalah orang-orang yang sibuk dan akan banyak berinteraksi keluar daerah dalam perjalanan dinas. Sehingga para pejabat publik perlu mendapaktan imunitas yang lebih agar tak tertular corona dengan dilakukan vaksinasi terlebih dahulu," ungkapnya.


Jika demikian telah dilakukan, kata Gusmawan, maka saya sangat yakin dan percaya tidak akan ada pro dan kontra lagi pada masyarakat dan kemungkinan masyarakat akan mendukung penuh program vaksinasi yang akan dilakukan oleh pemerintah pada gelombang berikutnya.


"Jadi ada baiknya program vaksinasi gelombang pertama ini disasarkan pada pejabat publik terlebih dahulu, karena juga mengingat jumlah vaksin yang terbatas," tukasnya.[Red]

Komentar

Tampilkan

Terkini