-->








Menunggak dan Tak Mau Membayar Secara Cicilan, PDAM Tirta Tamiang Cabut 160 Meteran Air Pelanggan

23 Februari, 2021, 11.10 WIB Last Updated 2021-02-23T11:49:53Z

Kantor PDAM Tirta Tamiang

LINTAS ATJEH | ACEH TAMIANG - Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tamiang berupaya melakukan tindakan tegas, dan mulai mencabut meteran air (water meter) untuk memutuskan jaringan air bersih para pelanggan yang menunggak/tidak membayar rekening air.

"Saat ini ada 160 meteran air yang dicabut oleh PDAM dan masih banyak lagi pelanggan yang menunggak tidak bayar rekening akan kami cabut meterannya," kata Direktur PDAM Tirta Tamiang, Ismail kepada LintasAtjeh.com, Selasa (23/02/2021).

Lanjutnya lagi, jumlah tunggakan rekening air yang belum dibayar oleh sejumlah pelanggan PDAM Tirta Tamiang mencapai Rp. 7 miliar lebih.

Ismail menjelaskan, pihak manajemen PDAM Tirta Tamiang menyadari situasi ekonomi saat ini memang sangat sulit, namun bagi pelanggan yang masih menunggak sudah diberikan toleransi dan kelonggaran, yaitu boleh cicil bayar rekening air.

"Kami juga sudah memberikan keringanan kepada pelanggan yang belum bayar, boleh dicicil pembayaran tunggakan rekening air. Namun walau sudah diberikan keringanan, masih banyak pelanggan yang belum mau membayar," ungkapnya.

Karena itu, terang Ismail, pihak manajemen terpaksa mengambil keputusan untuk mencabut meteran air para pelanggan yang tidak mau bayar rekening.

Menurut Ismail, masa tunggakan rekening pelanggan bervariasi, ada yang sudah tiga bulan, 6 bulan, setahun, dua tahun dan tiga tahun yang belum bayar rekening air.

Menurut Ismail, perlu saling pengertian dan kesadaran antara pelanggan dengan pihak perusahaan demi kelangsungan operasional perusahaan.

Untuk mengolah air tentu saja diperlukan material seperti tawas, kaporit, biaya pemeliharaan jaringan pipa rusak karena bocor, biaya bayar rekening listrik, biaya gaji karyawan dan biaya pemeliharaan jaringan serta biaya lainnya yang harus dibiayai oleh perusahaan.

"Kalau tidak ada kesadaran untuk membayar tunggakan tentu saja akan membawa dampak tentang kelangsungan operasional PDAM Tirta Tamiang. Bisa-bisa tutup jika tidak ada biaya operasional, sebab uang setoran rekening air dari pelanggan digunakan untuk pembiayaan operasional perusahaan ini," ujar Ismail.

"Kami menghimbau kepada pelanggan yang menunggak agar segera bayar rekening ,kalau tidak bisa membayar lunas tunggakan sekaligus boleh bayar secara dicicil demi kelangsungan operasional PDAM Tirta Tamiang," demikian disampaikan Direktur PDAM Tirta Tamiang, Ismail.[*/Red]

Komentar

Tampilkan

Terkini