-->








Kapolri: Dua Bomber Gereja Katedral Makassar Pernah Terlibat Pengeboman di Jolo Filipina

29 Maret, 2021, 07.49 WIB Last Updated 2021-03-29T00:49:08Z
Dua pelaku bom bunuh diri di depan gereja katedral Makassar, Sulawesi Selatan | ISTIMEWA

LINTAS ATJEH | MAKASSAR - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meninjau lokasi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3/2021).

Jenderal Listyo Sigit menyebut dua pelaku bom bunuh diri yang tewas itu terdiri dari satu laki-laki dan satu perempuan.

"Pelaku yang meninggal dunia ada 2 orang laki-laki dan perempuan," kata Listyo di Makassar didampingi Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam.

Mantan Kabareskrim Polri ini mengungkapkan inisial pelaku berjenis kelamin laki-laki yakni L yang merupakan jaringan Jamaah Anshorut Daulah (JAD). Sementara untuk pelaku perempuan masih diidentifikasi.

"Pelaku merupakan bagian dari kelompok JAD yang pernah melakukan pengeboman di Jolo, Filipina," ujar Sigit.

Ia pun meminta masyarakat agar tenang dan tidak panik pasca teror bom bunuh diri. Masyarakat, menurutnya diminta tetap melaksanakan aktivitas seperti biasa.

"Kami TNI-Polri akan memberikan keamanan dan kenyamanan kepada masyarakat," tuturnya.

Mantan Kapolda Banten ini menyampaikan terimakasih atas keberanian seorang satpam Gereja yang menahan pelaku agar tak masuk ke dalam gereja.

"Kami merasa prihatin sekarang sedang dirawat di rumah sakit polri karena lukanya dan semoga lekas sembuh," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Kapolri dan Panglima menyempatkan diri menengok korban ledakan bom di RS Polri Makassar.

Kapolri menyampaikan bahwa ada dua orang yang sudah selesai menjalani operasi.

"Kondisi korban sudah sadar dan bisa diajak bicara," tutupnya.

Sebelumnya diketahui, ledakan bom bunuh diri terjadi sekitar pukul 10.20 WITA di gerbang masuk Gereja Katedral Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Pada saat ledakan terjadi, jemaat di Gereja Katedral sedang peralihan usai melaksanakan misa Minggu Palem.

Kedua pelaku yang menggunakan sepeda motor sempat ditahan atau tidak diperbolehkan masuk ke dalam gereja oleh petugas keamanan gereja atau security. Namun akhirnya ledakan bom bunuh diri tak terhindarkan terjadi di depan gereja.

Dalam peristiwa tersebut, ada 14 orang yang mengalami luka-luka dan langsung dibawa ke RS untuk mendapatkan perawatan.

Penyidik Densus 88 Anti teror masih mendalami jaringan kelompok dari dua pelaku bomber atau bom bunuh diri tersebut.[Akurat]
Komentar

Tampilkan

Terkini