-->








Tanggapi Isu Gulingkan Wali Nanggroe, Jasa Aceh Timur: Jangan Ciptakan Konflik Baru di Aceh

07 Maret, 2021, 09.25 WIB Last Updated 2021-03-07T02:25:28Z

LINTAS ATJEH | ACEH TIMUR - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Jaringan Anak Syuhada Aceh (DPW JASA) Aceh Timur menyayangkan adanya pihak-pihak yang mengajak aksi demo untuk menggulingkan Wali Nanggroe pada 26 Maret 2021 mendatang.

"Kami anak-anak dari anggota GAM yang syahid pada masa konflik Aceh mengecam adanya kelompok yang coba-coba merusak perdamaian Aceh yang telah berjalan selama 16 tahun ini," tegas Fahmi yang akrab disapa Tumi Hua kepada LintasAtjeh.com, Sabtu (06/03/2021), di Peurelak, Kabupaten Aceh Timur.


Menurutnya, ajakan menggelar aksi demo menggulingkan Wali Nanggroe tersebut semata-mata hanya untuk kepentingan pribadi seseorang yang dapat merusak perdamaian Aceh selama ini.


"Kami hari ini telah dewasa, cukup sudah kekisruhan dan  perpecahan yang kami tonton. Kami mau bangkit dari keterpurukan ini," ungkap Tumi Hua. 


"Atas keadaan Aceh dulu, Kami anak-anak syuhada akan bangkit dari keterpurukan dan tidak ingin larut dalam kesedihan yang kami rasakan," imbuhnya.


Dikatakannya, persoalan belum terealisasi sepenuhnya butir-butir MoU Helsinki mungkin karena timbulnya konflik internal GAM sendiri. Jika memang benar-benar ingin memperjuangkan nasib rakyat Aceh, jangan pernah berpikir dan mengatasnamakan kelompok ataupun masyarakat demi kepentingan pribadi.


"Menurut saya konflik internal GAM masih kacau dikarenakan banyaknya janda serta anak-anak yatim-piatu korban konflik yang masih terabaikan," sebut Tumi Hua.


Ia menegaskan, saat ini anak-anak para syuhada tidak ingin bersedih hati. Karena mereka sudah ikhlas atas takdir yang ditentukan Allah SWT.


"Kami yakin, Allah telah memberi nikmat yang sangat luar biasa kepada kita, cuma kita saja tidak bisa memanfaatkannya. Jangan sampai gara-gara kekisruhan ini yang menghambat kami dalam menghidupkan keluarga," tegasnya.


"Untuk menyelesaikan masalah, bukan gulingkan ini dan itu, tetapi para petinggi harus berupaya mensejahterakan janda korban konflik yang belum sedikit pun tersentuh bantuan. Karena air mata mereka masih menetas maka beginilah keadaan hari ini. Jadi janganlah ciptakan konflik baru di Aceh," pungkas Tumi Hua. [Sm]

Komentar

Tampilkan

Terkini