LINTAS ATJEH | BANDA ACEH - Ratusan massa yang terdiri dari Aliansi Pemuda Peduli Aceh (APPA) melakukan aksi demonstrasi di Pendopo Gubernur Aceh, Senin (15/03/2021).
APPA yang pada hari ini bergabung dalam aksi demonstrasi bersama Aliansi Pemuda Aceh Menggugat (APAM) untuk menuntut kesejahteraan masyarakat Aceh tersebut, sepakat untuk menyatukan persepsi demi satu tujuan bersama. Yaitu, menuntut kesejahteraan rakyat Aceh.
Inisiator Aliansi Pemuda Peduli Aceh (APPA), Sulthan Alfaraby, menegaskan bahwa pihaknya hari ini turun langsung ke lapangan untuk membuktikan kepada rakyat Aceh bahwa gerakan ini masih ada.
"Kita datang dan buktikan pada hari ini, bahwa APPA masih ada dan tidak bisa dibungkam. Opini-opini negatif tentang APPA, misalnya jika ada yang berpikir bahwa APPA sudah diberikan hadiah untuk menarik diri dari pergerakan, itu tidak benar. Buktinya, hari ini kami masih ada!" tegas Sulthan Alfaraby.
Selain itu, di dalam aksi, Aliansi Pemuda Aceh Menggugat (APAM) dan Aliansi Pemuda Peduli Aceh (APPA) menilai kinerja Pemerintah Aceh dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh serta jajaran belum menunjukkan hasil yang signifikan untuk mensejahterakan masyarakat Aceh pasca perdamaian.
Dalam hal tersebut, APAM dan APPA yang sudah melakukan aksi demonstrasi berkali-kali di Kantor Gubernur Aceh dan DPRA waktu silam tersebut, akan terus bergerak demi kepentingan masyarakat Aceh yang dinilai hari ini sangat membutuhkan kesejahteraan dari segi ekonomi dan pendidikan serta berbagai sektor lainnya.
Dalam tuntutannya, Koordinator Aksi, Maulida Ariandy S (Mou) menyampaikan beberapa hal terkait permasalahan di Aceh.
"Kita mendesak gubernur Aceh untuk segera mengupayakan penanggulangan kemiskinan di Aceh, dan segera mengalokasikan 20% APBA untuk atasi kemiskinan serta dianggarkan tahun 2022," ujarnya.
Selanjutnya, pihaknya juga menuntut keterbukaan anggaran pengadaan tiga Kapal Aceh Hebat 1, 2, dan 3, jenis Fery Roro, yang menelan Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) 2020, sebesar Rp378 miliar.
"Harus adanya transparansi anggaran pembelian tiga unit kapal Aceh Hebat berjenis Roro," tambahnya.
APAM juga mendesak agar DPRA tidak diam dalam melihat berbagai masalah di Aceh. Anggota Dewan diminta menjalankan tugas dan fungsinya demi tercapai cita-cita pembangunan Aceh Hebat.
"Kita juga akan menuntut DPRA segera membentuk tim khusus untuk mengungkap persoalan yang ada di Aceh, baik Persoalan tidak transparansinya dana Covid-19 dan proyek multiyears. Juga persoalan Kapal Aceh Hebat, sehingga tidak merugikan Aceh dan Rakyat Aceh," terangnya.
Untuk diketahui, aksi ini merupakan aksi gabungan antara Aliansi Pemuda Peduli Aceh (APPA) dan Aliansi Pemuda Aceh Menggugat (APAM) untuk mendesak legislatif dan eksekutif agar peduli dengan nasib Aceh yang kini dikabarkan kembali masuk dalam kategori provinsi termiskin di Sumatera.[*/Red]