Tes tersebut dilakukan karena sedang maraknya kasus penggunaan sabu, apalagi baru-baru ini ada oknum seorang Sekretaris Desa (Sekdes) kedapatan menggunakan barang haram sejenis sabu.
"Karena akhir-akhir ini lagi marak peredaran sabu, apalagi ada kedapatan seorang oknum positif mengkonsumsi sabu maka tes urine ini perlu kita lakukan," kata Wabup usai berbuka puasa bersama dengan awak media di Bali Resto miliknya, di Gampong Ladang, Kecamatan Susoh, Kabupaten Abdya, Rabu (28/04/2021) malam.
Muslizar juga menjelaskan, tujuan tes urine tersebut sebagai upaya menciptakan pemerintah desa bersih dari barang haram. Kemudian nantinya bisa dijadikan contoh oleh masyarakat gampong yang dia pimpin.
"Mungkin, ada seorang pemimpin yang mengkonsumsi barang haram baik itu ganja, sabu dan sejenis lainnya sudah pasti tidak bisa dijadikan panutan oleh warganya, karena dia saja menggunakan barang tersebut," jelasnya.
Dia juga menerangkan, wacana tes urine tersebut akan dilaksanakan sebelum agenda pelantikan calon pj keuchik yang akan berlangsung pada awal bulan Mei ini.
"Apabila nantinya ada calon pj keuchik yang positif mengkonsumsi barang haram itu, kemungkinan besar tidak dilantik dan pastinya akan dilakukan rehabilitasi di rumah panti rehab pintu hijrah," tegas Muslizar.
Tes urine ini guna untuk menindaklanjuti banyaknya peredaran sabu yang terjadi di Aceh. Apa lagi sepekan terhir ini polisi berhasil mengamankan sabu seberat 2,6 ton di Aceh Barat.
"Tentunya ini menjadi kekhawatiran bagi kita semua, karena bisa saja sabu-sabu itu beredar di Abdya. Selama ini kita melihat tidak hanya di Aceh Barat saja sabu yang berhasil diamankan oleh polisi, namun di wilayah kabupaten lainnya juga banyak. Maka dari itu kita berharap semoga wacana ini bisa berjalan lancar dan calon pj keuchik tidak ada yang positif konsumsi narkoba," pungkas Muslizar.[Wahyu]
