-->








Alhamdulillah, BRA Aceh Tamiang Salurkan Bantuan Untuk Korban Kebakaran di Simpang Tugu Opak

25 Juni, 2021, 14.34 WIB Last Updated 2021-06-25T07:46:12Z

Ketua BRA Aceh Tamiang, Agus Salim didampingi KPA M. Nadir alias Baja, dan Ketua Harian Partai Aceh setempat Nurul Alam menyerahkan bantuan kepada korban kebakaran di Simpang Tugu Opak, Jum'at (25/06/2021).

LINTAS ATJEH | ACEH TAMIANG - Badan Reintegrasi Aceh (BRA) Kabupaten Aceh Tamiang menyalurkan bantuan sembako untuk 9 (sembilan) kepala keluarga, korban kebakaran yang terjadi di kawasan Simpang Tugu Opak, Dusun Ampera, Kampung Simpang Empat, Kecamatan Karang Baru.

Bantuan paket sembako tersebut diserahkan langsung oleh Ketua BRA Kabupaten Aceh Tamiang Agus Salim, Jum'at (25/06/2021).

Saat menyerahkan bantuan, Ketua BRA Agus Salim turut didampingi oleh Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA)  Wilayah Teumieng M. Nadir alias Baja,  Ketua Harian Partai Aceh (PA) Kabupaten Aceh Tamiang Nurul Alam serta para pengurus inti BRA kabupaten setempat.
"Kehadiran BRA, Ketua KPA serta Ketua Harian PA Aceh Tamiang ditengah-tengah para korban kebakaran sebagai bentuk kepedulian dan keprihatinan atas musibah kebakaran yang menimpa saudara-saudara kita, dengan berharapan semoga mereka diberi ketabahan dan kesabaran," ungkap Agus Salim. 

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM

Selanjutnya, Agus Salim menyampaikan bahwa bantuan yang diberikan ini merupakan wujud kepedulian serta keprihatinan atas musibah yang dialami rekan-rekan yang rumah atau kiosnya terbakar, pada Rabu (23/06/2021) dini hari kemarin.

"Mereka adalah saudara kita, jadi apa mereka rasakan saat ini, turut juga kita merasakannya," sebut Agus Salim lagi.
Pada kesempatan itu, Agus Salim juga menyampaikan himbauan kepada para pengusaha perkebunan dan migas yang ada di Kabupaten Aceh Tamiang, baik secara personal maupun atas nama perusahaan, agar bersedia membantu meringankan beban para korban kebakaran di kawasan Simpang Tugu Opak. 

"Saat ini saudara kita, korban kebakaran ini, selain membutuhkan sembako, juga membutuhkan sandang serta biaya untuk membersihkan lapak rumah mereka dengan bangunan darurat agar dapat mereka ditempati. Karena saat ini para korban masih menumpang di rumah warga sekitar," terang Agus Salim.[*/Red]

Komentar

Tampilkan

Terkini