-->








Bincang Tamiang Edisi Ketujuh, Direktur RSUD Aceh Tamiang Tepis isu 'Setiap Pasien' Harus Dicovidkan

11 Juni, 2021, 18.41 WIB Last Updated 2021-06-11T11:41:47Z

LINTAS ATJEH | ACEH TAMIANG - Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang melalui Bagian Humas Setdakab kembali menggelar program acara BINTANG (Bincang Tamiang) yang berlangsung secara live streaming, Jum'at (11/06/2021). 

Acara 'Bincang Tamiang' edisi ke-tujuh kali ini, mengangkat tema "Pentingnya Menerapkan Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19".

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari LintasAtjeh.com, tema ini menjadi pilihan oleh Tim Bintang karena melihat semakin berkembang luasnya informasi tentang Covid-19 yang meresahkan  masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang.
Direktur RSUD Aceh Tamiang dr. Andika Putra Sa, Sp. PD

Untuk menjawab keresahan masyarakat, Tim Bintang sengaja menghadirkan Direktur RSUD Aceh Tamiang dr. Andika Putra Sa, Sp. PD, sebagai narasumber dan acara yang ditayang secara langsung tersebut dipandu oleh host Syarifah Ismaraynita.

Sebagai narasumber, dokter spesialis penyakit dalam yang dilantik sebagai Direktur RSUD Aceh Tamiang pada 30 April 2021 lalu menyampaikan bahwa virus Covid-19 ini menjadi fenomenal dikarenakan begitu mudahnya proses penyebarannya (penularannya), dibandingkan virus HIV/AIDS.

“Memang benar, virus Covid-19 ini pada dasarnya sejenis flu. Akan tetapi yang membedakannya yaitu cara penularannya yang sangat mudah, bisa melalui udara ataupun kontak fisik langsung", terang dr. Andika.

Pada kesempatan tersebut, dr. Andika menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk terus menjalankan protokol kesehatan, sebab hal itu sangat berpengaruh terhadap laju kenaikan kasus Covid-19.

TERIMA KASIH TELAH MEMBACA LINTASATJEH.COM

"Beberapa waktu lalu, angka kasus Covid-19 di Kabupaten Aceh Tamiang mengalami penurunan. Tetapi masyarakat kita terlena, protokol kesehatan juga kendor. Hal ini membuat angka Covid-19 mengalami lonjakan kembali," ungkapnya.

Selaku Direktur RSUD Aceh Tamiang, dr. Andika juga menepis isu bahwa setiap pasien yang masuk ke rumah sakit harus "dicovidkan' terlebih dahulu.

"Tindakan swab di awal kepada semua pasien yang masuk ke RSUD Aceh Tamiang sebagai langkah antisipasi agar tidak tergabungnya ruangan antara pasien yang negatif dengan pasien yang positif. Dalam hal ini, banyak masyarakat yang belum paham terhadap proses pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan rumah sakit. Ini salah satu upaya yang kami lakukan," jelasnya lagi.

Berdasarkan data yang disampaikan oleh dr. Andika, perbulannya sebanyak 1500-an pasien berkunjung ke UGD RSUD Aceh Tamiang, akan tetapi hanya sekitar 50-an yang dinyatakan positif Covid-19.

Oleh karena itu, ia berpesan kepada masyarakat agar jangan takut memeriksakan kondisi kesehatan ke rumah sakit, sebab jika terlambat penanganan, maka masyarakat sendiri yang mengalami kerugian.

Terkait pemberitaan vaksin, dr. Andika menjamin bahwa pelaksanaan vaksinasi yang digalakkan pemerintah dengan menggunakan vaksin Sinovac, sudah teruji keamanan dan kehalalannya.

"Bagi ibu hamil jangan khawatir. Vaksinasi tetap bisa dilakukan disaat pasca melahirkan," tutupnya.[*/Red]

 

Komentar

Tampilkan

Terkini