-->








Muncul Nama-nama Kandidat Calon Gubernur DKI Jakarta, dari Menteri Hingga Artis

11 Juni, 2021, 03.29 WIB Last Updated 2021-06-10T20:34:39Z
LINTAS ATJEH | JAKARTA - Anies Baswedan menyisakan waktu tak lama lagi sampai dengan berakhirnya masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Namun, Anies harus membuat keputusan. Apakah tetap bertarung di Pilkada DKI Jakarta 2024 untuk periode kedua, atau maju di Pilpres 2024.

Sementara, bermunculan sejumlah nama kandidat yang disebut-sebut bakal maju untuk memperebutkan kursi orang nomor satu di Ibukota.

Sebutlah mantan Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Atau mantan pendampingnya sendiri yang kini menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Belum lagi Ahmad Riza Patria yang kini menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Nama Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto juga disebut-sebut berpeluang menjadi pengganti Anies.

Bukan saja dari kalangan birokrat dan politisi. Dari kalangan selebritis juga ikut mencuat.

Belakangan yang disebut adalah Raffi Ahmad, Agnez Mo sampai Sigit Purnomo alias Pasha Ungu.

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM

Berikut profil 7 kandidat calon Gubernur DKI Jakarta:

1. Anies Baswedan
Jika memutuskan tetap di Jakarta, maka Anies Baswedan akan menjadi calon petahana yang tentu saja memiliki keuntungan dibanding calon lainnya.

Publik juga akan lebih mengenal sepak terjangnya karena memang selama ini sudah menunaikan tugasnya di Jakarta.

Cucu pahlawan kemerdekaan Abdurrahman Baswedan ini memenangkan Pilkada 2017 dalam dua putaran.

Diusung Partai Gerindra dan PKS, Anies-Sandiaga saat itu memperoleh 57,95 suara.

Ini sekaligus menunjukkan dukungan terhadap Anies saat itu cukup besar.

Publik mengenal Anies sebagai akademis pendidikan. Sebelum jadi gubernur, Anies juga menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nasional.

Selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, tercatat puluhan pernghargaan diterimanya, baik nasional maupun internasional.

Terakhir, ia berhasil membawa DKI Jakarta memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk keempat kalinya.

Anies juga dinobatkan sebagai salah satu pahlawan transportasi dunia oleh lembaga internasional Transformative Urban Mobility Initiative (TUMI).

Tak ketinggalan, predikat Honorable Mention pada Sustainable Transport Award 2020.

2. Ahmad Riza Patria
Sosok yang akrab disapa Ariza ini adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta. Ia menggantikan Sandiaga Uno yang saat itu memilih maju sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2019 lalu.

Soal pengalaman politik, sosoknya jelas tak diragukan lagi. Sempat menjadi Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta dan menjadi anggota DPR RI sejak 2014.

Riza juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Fraksi Gerindra MPR RI, sekaligus Wakil Ketua Komisi II DPR RI.

Di partai besutan Prabowo Subianto, Riza juga menjabat sebagai Ketua DPP jelas menunjukkan kapabilitasnya.

Pria kelahiran Banjarmasin 17 Desember 1969 ini merupakan putra dari Amidhan Shaberah yang menjabat sebagai Ketua MUI periode 1995 sampai 2015.

Riza juga diketahui pernah menjabat sebagai anggota Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta pada tahun 2003 hingga 2008.

Selain itu, ia pernah maju di Pilkada DKI Jakarta sebagai cawagub mendampingi Hendardji Soepandji melalui jalur independen.

Mengikuti jejak sang ayah yang mengabdi di bidang keagamaan, pada 2010 Ariza Patria diamanahi sebagai Ketua Umum Yayasan Darul Muttaqien di Bogor, Jawa Barat.

3. Tri Rismaharini
Sosok yang satu ini sudah cukup dikenal saat menjadi Walikota Surabaya. 10 tahun di bawah kepemimpinannya, Risma berhasil ‘menyulap’ Surabaya menjadi penuh kemajuan dan keindahannya.

Di bawah Risma pula, Kota Surabaya tak pernah absen dari penghargaan nasional maupun internasional.

Itu berkat kerja kerasnya memoles Kota Pahlawan yang panas menjadi teduh dan rindang dengan tata kota, puluhan taman, serta fasilitas umum ramah publik lainnya.

Risma juga dinilai berhasil dalam pengelolaan sampah di Kota Surabaya.

Pun demikian soal banjir. Sejumlah kawasan yang dulunya menjadi langganan banjir, berkurang drastis berkat tangan dinginnya.

Kader PDIP ini juga pernah dinobatkan sebagai satu dari tiga Walikota terbaik di dunia versi World Mayor dari The City Mayors Foundation pada 2015.

Sebagi second runner-up, Tri Rismaharini mendapat The World Mayor Commendation for Services to the City of Surabaya, Indonesia.

Namun, karis Risma tidak diawali sebagai politisi. Ia adalah murni seorang birokrat dan memulai dari bawah.

Dari Kasi Tata Ruang dan Tata Guna Tanah Bappeko Surabaya (1997-2000), Kasi Pendataan dan Penyuluhan Dinas Bangunan Kota Surabaya (2001-2002, Kepala Cabang Dinas Pertamanan (16 Januari 2002-2 September 2002).

Selanjutnya Kabag Bina Pembangunan (2002-2005) sampai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (1 Juni 2005-25 November 2005).

Ia lalu didapuk sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya (2005-2008).

Sebelum terpilih sebagai wanita pertama yang memimpin Surabaya, Risma menduduki jabatan sebagai Kepala Bappeko Surabaya (2008-2010).

Kini, ia menjabat sebagai Menteri Sosial.

4. Bima Arya Sugiarto
Nama ini juga tak kalah mentereng dan cukup dikenal sebagai Walikota Bogor. Sosok kelahiran Bogor ini memulai karirnya sebagai dosen di beberapa universitas Universitas Parahyangan dan Paramadina.

Selanjutnya, Bima Arya mulai bekecimpung dalam dunia riset, penelitian dan konsultan UNDP, serta pimpinan redaksi majalan Rakyat Merdeka.

Bima juga pernah menjadi Direktur Eksekutif dan Komisaris Charta Politika Indonesia.

Namun, dunia politik sejatinya sudah digeluti Bima seja 1998 silam sebagai Wakil Sekretaris DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Bandung.

Puncak karir politiknya adalah diamanati jabatan sebagai Ketua DPP PAN pada 2010-2015.

Soal keberhasilan kinerja di Kota Bogor, Bima Arya tentu sudah tidak diragukan lagi.

Warga Kota Bogor pun sudah merasakan sendiri kinerja peraih doktoral di Australian National University Canberra, Australia ini.

Bima Arya juga memiliki penghargaan pribadi.

Yakni dari Pemprov Jabar di bidang pemberantasan narkoba (1999), motivator pemuda bidang demokrasi dan kepemimpinan dari Save Our Election Institute (2009).

Ia juga menerima penghargaan sebagai alumni yang berprestasi di bidang pembangunan sosial dan demokrasi oleh Australian Alumni Award dari Pemerintah Australia (2010).

5. Sandiaga Uno
Lahir di Pekanbaru, Riau, 28 Juni 1969, Sandiaga Uno bukan nama asing lagi di DKI Jakarta karena itu adalah pendamping Anies Baswedan di Pilkada DKI 2017 lalu.

Memulai jabatan sebagai Wagub DKI pada Oktober 2018, Sandiaga lalu mengundurkan diri untuk maju mendampingi Prabowo Subianto sebagai cawapres di Pilpres 2019.

Lahir dari keluarga Uno, menempatkan Sandiaga menjadi pengusaha muda yang sukses dengan memulai perusahaan bidang keuangan PT Saratoga Advisor bersama seorang rekannya.

Perusahaan itu kemudian menjadi besar dengan mengambil alih sejumlah perusahaan lainnya.

Pada 2009, Sandiaga tercatat sebagai orang terkaya ke-29 di Indonesia menurut majalah Forbes.

Dua tahun kemudian, Forbes menempatkan suami Nur Asia itu di peringkat 37 dengan total kekayaan US$ 660 juta.

Karier Sandiaga di dunia politik terbilang cemerlang setelah dipercaya menjabat Ketua Tim Pemenangan Pemilu Partai Gerindra.

Puncaknya, ia tercatat pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Penasihat Partai Gerindra.

Tapi jabatan itu harus ia lepas karena maju sebagai cawapres di Pilpres 2019.

Selama berkarir di dunia politik, Sandiaga Uno disebut telah menghabiskan dana sekitar Rp1 triliun.

Di ajang Pilkada DKI 2017 saja, Sandiaga Uno menghabiskan dana kurang lebih Rp300 miliar.

Sementara saat menjadi pasangan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019 lalu, Sandiaga mengeluarkan tak kurang dari Rp600 miliar.

Kini, Sandiaga Uno dipercaya Presiden Jokowi sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sekaligus Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Kemunculan nama selibritis yang disebut menjadi kandidat cagub DKI dimulai dari pernyataan yang dilontarkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

PKB menilai, Raffi Ahmad dan Agnez Mo dinilai memiliki modal kuat untuk menjadi pemimpin di DKI Jakarta.

Keduanya merupakan nama dari luar partai yang dilirik dan ditimang untuk menjadi cagub.

Pertimbangannya, Raffi dan Agnez memiliki empati yang kuat pada nasib dan kehidupan rakyatnya.

Agnez penuh kegigihan, pekerja keras dan pantang menyerah sampai bisa go internasional.

Sedangkan Raffi, memiliki popularitas sebagai sosok pemuda kreatif dan inovatif tapi tak sombong meski ada di puncak kepopuleran.

Sementara, Baim Wong secara mengejutkan masuk dalam bursa cagub DKI 2024 hasil survei Median.

Seleb dan Youtuber yang dikenal memiliki kepedulian sosial tinggi ini berada di urutan 10 dari 15 tokoh yang muncul meski hanya memiliki elektabilitas 0,5 persen.

Di sisi lain, Sigit Purnomo alias Pasha Ungu dimunculkan oleh PAN.

Dibanding Raffi Ahmad, Agnez Mo dan Baim Wong, Pasha sudah memiliki pengalaman dalam jabatan politik dengan menjabat sebagai Wakil Walikota Palu.

Ia pun terang-terangan menyatakan kesiapannya jika memang ditugaskan PAN untuk maju di Pilkada DKI 2024.

Selain Pasha, PAN juga menyebut nama lain menjadi kandidat cagub DKI.

Mereka adalah Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPW PAN DKI Jakarta.

Selanjutnya Bima Arya Sugiarto yang kini menjadi Walikota Bogor.

Tidak ketinggalan nama beken Desy Ratnasari yang tercatat sebagai anggota Komisi X DPR RI.

Jadi, siapa sosok yang akan kamu pilih?[Pojoksatu]
Komentar

Tampilkan

Terkini