-->




Masjid Bersejarah 'Peninggalan Raja Karang' Aceh Tamiang Jadi Korban Vandalisme

29 Juli, 2021, 07.47 WIB Last Updated 2021-07-29T00:47:23Z

LINTAS ATJEH | ACEH TAMIANG - Sungguh miris aksi vandalisme di Kabupaten Aceh Tamiang. Pelaku menyasar ke sebuah masjid di kawasan Desa Tanjung Karang, Kecamatan Karang Baru. Masyarakat yang geram pun sulit bertindak karena aksi terjadi dini hari.

Aksi vandalisme berupa coretan bertuliskan kata-kata tak senonoh dengan menggunakan spidol ditemukan di beberapa bagian masjid bersejarah bernama Al Huda, yang didirikan tahun 1924 oleh Raja Karang ke IX, Almarhum Tuanku Radja Silang.

Pelaku yang diduga melakukan aksi vandalisme di beberapa bagian Masjid Jami' Al Huda terekam di kamera Closed Circuit Television (CCTV), Rabu (28/07/2021) dini hari.
Operator CCTV Masjid Jami' Al Huda, Mujahid, mengatakan berdasarkan dari rekaman kamera CCTV, pelaku melakukan aksinya sekira pukul 01.19 WIB. Terlihat saat masuk ke masjid, pelaku hanya seorang diri.

Lanjutnya lagi, dalam video tersebut, terpantau suasana bagian depan masjid dalam keadaan sepi. Kemudian pelaku terlihat datang dengan berjalan kaki dan langsung membuka pagar. Lalu masuk ke areal masjid.

"Pria itu masuk ke areal masjid dengan mengenakan baju kaos berwarna putih dan celana panjang berwarna hitam," ungkap Mujahid.

Namun, dalam rekaman video itu tidak terlihat aksi pelaku yang sedang mencoret-coret bagian bangunan masjid ataupun di bagian lainnya di sekitar masjid.

Akan tetapi, Mujahid menduga tulisan kalimat hinaan di sejumlah titik bangunan masjid itu dilakukan oleh pria yang terekam pada kamera CCTV tersebut.

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM

Sebab, menurut Mujahid, beberapa jam sebelum dan sesudahnya tidak ada orang lain yang terekam masuk ke masjid.

Tidak ada orang lain yang terlihat masuk saat itu hingga memasuki waktu shalat Subuh, selain pria tidak dikenal itu,” katanya.

Dijelaskan juga oleh Mujahid bahwa  coretan-coretan kata tak senonoh tersebut, terdapat di dinding toilet, pintu samping masjid, tiang di samping bak air untuk berwudu, dinding di bagian sebelah kiri masjid, dan spanduk. Ia menambahkan, yang pertama sekali mengetahui adanya coretan-coretan tak senonoh itu, yakni seorang warga setempat yang hendak melaksanakan shalat Subuh.

"Jamaah yang melihat, kemudian melaporkan kepada penjaga masjid. Lalu penjaga masjid menghubungi saya untuk mengecek rekaman CCTV dari layar monitor," kata Mujahid.

Setelah mengecek dan memeriksa hasil rekaman CCTV dari layar monitor, kata Mujahid, pihaknya pun langsung melaporkan peristiwa itu ke kepala desa setempat dan selanjutnya meneruskan hal itu ke Polsek Karang Baru.

"Sudah kami laporkan peristiwa ini ke pihak kepolisian, dan polisi juga sudah mengambil bukti-bukti rekaman CCTV sebagai alat bukti," ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Aceh Tamiang AKBP Imam Asfali, SIK, melalui Kapolsek Karang Baru AKP Yozana Fazri Siddiq saat dikonfirmasi LintasAtjeh.com media mengatakan pihaknya sedang melakukan proses penyelidikan terkait kasus tersebut.

"Sementara masih dalam proses penyelidikan. Apabila sudah ada laporan perkembangannya, saya kabari," ungkap Kapolsek Yozana.[*/Red]

Komentar

Tampilkan

Terkini