-->








Tumi: Penderitaan Panjang Anak Syuhada dari Masa Konflik Hingga Sekarang

14 Agustus, 2021, 17.56 WIB Last Updated 2021-08-14T10:56:23Z
LINTAS ATJEH | ACEH TIMUR - Anak-anak syuhada yang masih banyak merasakan penderitaan dari masa konflik Aceh hingga sekarang ini sangat jenuh dan muak dengan janji-janji manis tanpa realisasi dari para elit politik selama ini.

Hal tersebut dikatakan Zulfahmi yang akrab disapa Tumi, Ketua Jaringan Anak Syuhada Aceh (JASA) Aceh Timur kepada LintasAtjeh.come, Sabtu (14/08/2021), di Peureulak, Kabupaten Aceh Timur.

"Sejujurnya bagi kami bendera bintang bulan menjadi harga mati untuk dapat disahkan menjadi simbol Aceh, hal itu dikarenakan tetesan darah orang tua kami," ujar Tumi.

"Tetapi kami sudah bosan dan muak dengan janji-janji yang tidak ada realisasinya tersebut sehingga menimbulkan kecurigaan bahwa selama ini isu bendera hanyalah ajang pemanfaatan bagi para elit politik untuk mengeruk keuntungan pribadi," imbuhnya.

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM

Tumi menjabarkan, himpitan ekonomi terus mendera hingga saat ini dirasakan anak-anak yang orangtuanya gugur pada masa perjuangan kemerdekaan Aceh dulu terkesan diabaikan oleh rekan-rekan ayahnya yang sekarang duduk di pemerintahan maupun wakil rakyat.

"Pahitnya kehidupan kami rasakan terkesan diabaikan oleh rekan-rekan seperjuangan ayah kami yang sekarang telah duduk menjadi penguasa daerah maupun wakil rakyat. Sebenarnya kami juga tidak berharap bantuan mereka, tetapi tolong realisasikan janji-janji mereka," keluhnya.

"Kami butuh kepastian kapan bendera Aceh dapat disahkan dan berkibar di seluruh wilayah Aceh? Jangan hanya membual saja. Kami ibarat ilalang kering yang mengelilingi gubuk, jika disulut api langsung terbakar," ketusnya.

Lanjut Tumi, untungnya anak-anak syuhada yang merasa penderita sampai sekarang ini telah dididik ilmu agama sehingga memiliki kesabaran dan memegang teguh norma-norma agama. 

"Jika kami tidak ditanamkan ilmu agama, mungkin kami bisa berbuat brutal dan kejam. Untuk sekarang kami fokus berupaya dapat keluar dari himpitan ekonomi sehingga keluarga kami dapat hidup sejahtera," pungkas Tumi.[Sm]
Komentar

Tampilkan

Terkini