-->








Katanya, Kampung Janda di Bogor Bikin Betah?

24 September, 2021, 17.21 WIB Last Updated 2021-09-24T10:21:33Z
LINTAS ATJEH | JAKARTA - Waspada bun, kampung janda di Bogor, Jawa Barat bisa bikin suami bunda betah dan ogah pulang ke rumah. Lokasinya ada di Desa Ciburayut, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor. Desa ini sangat fenomenal lantaran dijuluki kampung janda.

Indonesia memang memiliki banyak destinasi unik yang selalu menarik untuk dibahas. Salah satunya berada di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bogor dikenal dengan panorama alamnya yang ciamik serta banyaknya desa wisata yang bakal membuat pelancong betah untuk ke sana.

Ada banyak faktor para perempuan di sana menyandang status janda, dari perceraian hingga ditinggal mati sang suami. Usia perempuan yang menjanda pun beragam, dari mulai 25 tahun hingga umur 50 tahun pun ada di sini.

Di Desa Ciburayut ini terdapat 30 keluarga yang dipimpin oleh janda dari 65 kepala keluarga. Oleh karenanya, kampung ini disebut sebagai kampung janda.

Faktor penyebab lain mengenai banyaknya janda di desa ini ialah pernikahan dini yang marak terjadi. Menikah di usia muda memang cukup rentan akan perceraian.

Pola pikir dan emosi yang masih labil ditambah dengan kondisi ekonomi yang serba terjepit kerap memicu pertengkaran berujung talak. Nikah muda di desa ini terjadi karena rendahnya pendidikan.

Maklum saja, sebagian warga Desa Ciburayut hanyalah tamatan SD. Bahkan di sana ada perempuan berusia 17 tahun yang sudah menjanda dua kali.

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM

Maka jangan heran jika Anda menemukan janda berusia muda di sana. Desa ini konon juga kerap menjadi 'magnet' destinasi bagi lelaki yang hendak mencari jodoh, bahkan betah berlama-lama di sana.

Tak dipungkiri, jika kampung janda di Bogor ini menyimpan banyak persoalan sosial yang menjadi pekerjaan rumah khususnya bagi pemerintah daerah. Faktor ekonomi, ketersediaan lapangan kerja, hingga aspek pendidikan sejatinya diberi perhatian lebih.

Jika pendidikan di desa ini sudah terakomodir dengan baik, lapangan kerja memadai maka lambat laun permasalahan kampung janda pun akan teratasi.

Denyut perekonomian masyarakat pun kembali hidup. Di balik namanya yang unik, kampung janda ternyata menyimpan keprihatinan yang harus segera dicarikan solusinya.

Berada di kaki Gunung Salak dan Gede Pangrango, membuat sebagian besar pria di sana bekerja sebagai penambang pasir, baik dari menggali dan menyaring pasir, hingga pemecah batu.

Kehidupan masyarakat yang berada di garis kemiskinan mengharuskan mereka menambang pasir demi mencari nafkah untuk keluarga.

Sering terjadinya longsor di area kerja membuat jatuhnya banyak korban, tak heran banyak perempuan mendadak jadi janda lantaran kematian suaminya.[REQnews]
Komentar

Tampilkan

Terkini