-->








Resmi Jadi Holding BUMN Asuransi, IFG Bersama Yayasan Rumah Dedikasi Keummatan Sosialisasi ke Masyarakat

26 September, 2021, 20.11 WIB Last Updated 2021-09-26T13:14:12Z

LINTAS ATJEH |BANDA ACEH - Indonesia Financial Group (IFG), brand baru PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), resmi ditetapkan sebagai BUMN Holding Perasuransian dan Penjaminan BUMN.


Hal ini mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20 Tahun 2020 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke dalam Modal Saham PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) yang sekarang menjadi IFG.


Kegiatan sosialisasi keberadaan IFG dan seminar integrasi ekosistem berlangsung di Ballroom Hotel Permata Hati Banda Aceh, Sabtu (25/9/2021) dibuka Rafli Anggota Komisi VI DPR RI  pimpinan Askrindo Wilayah Medan Rubianto.


Turut dihadiri oleh para pelaku UMKM, Akademisi dan komunitas masyarakat, Pimpinan Jasa Raharja wijayah Aceh Mulkan, Pimpinan Jamkrindo Hendra Nasution, Pimpinan Jasindo Ari Binuko.


Kegiatan yang dilaksanakan dengan mengedepankan Protokol Kesehatan yang Ketat tersebut selaras dengan upaya pemerintah untuk menghadirkan holding peransuransian dan penjaminan yang akan berfokus pada ansuransi, investasi dan penjaminan  yang akuntabel, prudent, dan transparan dengan tata kelola yang baik. 


Ketua Umum Rumah Dedikasi Keummatan Muntahra mengatakan dengan adanya sosialisasi Holding BUMN Ansuransi kedalam IFG, diharapkan bisa menjadi satu informasi bagi masyarakat tentang kemudahan beransuransi dan penjaminan mengingat kebijakan-kebijakan pemertintah terkait Holding. Disamping turut serta memberikan narasi positif terhadap kebijakan pemerintah untuk membangun integrasi ekosistem perekonomian di Indonesia.


"Melalui kegiatan ini, kita harap para pelaku usaha bisa lebih memahami tentang kebijakan holding BUMN Ansuransi terkait pentingnya sebuah penjaminan dan asnuransi," katanya.


Rafli Anggota Komisi VI DPR RI yang mengadiri kegiatan tesebut melalui Zoom menyampaikan kehadiran IFG disaat pandemic seperti saat ini sebagai salah satu pilar untuk menopang perekonomian di Indonesia. 


“Kita berharap dengan kehadiran IFG sebagai sebuah upaya membangun Integrasi ekosistem mampu memberikan dampak positif terhadap iklim perkenomian dan menyasar masyarakat kecil dan UMKM pada sisi penjaminan usaha," ujarnya.


TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM


Pimpinan Cabang Asrkindo Wilayah Medan, Rubianto, menyebutkan holding menjadi satu kekuatan dari sisi kegiatan usaha.


"Dengan mempunyai kekuatan ini, maka kita bisa masuk ke pasar dengan lebih baik, kalau kita masuk sendiri sebelum holding, leverage posisi anggota holding belum begitu cukup bagus," ucapnya.


Manager PT Jasindo Ari Binoko Bussines mengatakan tujuan dari ansuransi pada persoalan usaha pertanian juga akan memberikan perlindungan dalam bentuk modal kerja pada petani apabila terjadi kerusakan pertanian yang mengakibatkan gagal panen.


Pimpinan PT Jasa Raharja Wilayah Aceh mengatakan bahwa pasar asuransi jiwa di Indonesia sangat besar. Total aset industri asuransi per Juli 2020 senilai Rp 703 triliun atau setara dengan 4% terhadap Produk Domestik Bruto. Namun demikian, segmen ini masih didominasi oleh perusahaan asuransi internasional.


"Pada tahap awal ini, IFG akan fokus pada segmen di ekosistem perusahaan BUMN, pegawai maupun customer," jelasnya.


Disampin itu, Pimpinan Jamkrindo Aceh Hendra Nasution menyebutkan Bahwa IFG Life juga hadir dengan membawa semangat transformasi, sebagai komitmen dan upaya konkret pemerintah untuk meningkatkan gairah di industri asuransi nasional.


"Selain melanjutkan pemberiaan manfaat dari Holding, BUMN Ansuransi kedalam IFG juga akan membidik pasar asuransi jiwa, kesehatan, hingga pengelolaan dana pensiun di Indonesia," tutupnya.[*/Red]

Komentar

Tampilkan

Terkini