-->








Singapura Darurat Covid-19, Warga Panik Hingga Semua Jadi Kacau

24 September, 2021, 09.41 WIB Last Updated 2021-09-24T02:41:15Z
LINTAS ATJEH | JAKARTA - Singapura digambarkan dalam keadaan darurat Covid-19. Warga panik. Pusat keramaian sepi. Semua jadi serba kacau.

Banyak warga yang dibuat kebingungan. Utamanya bagi yang ingin mengakses fasilitas kesehatan.

Dengan lonjakan kasus Covid-19, tak semua warga bisa mengakses fasilitas kesehatan.

Kalau pun bisa, layanannya dipastikan lama. Hasil tes pun ikutan lama. Bahkan fasilitas pemulihan sampai tak bisa menampung pasien lagi. Semua penuh.

Warga protes dan mengeluh. Namun tidak ada tindakan karena sistem kesehatan juga sedang sibuk menghadapi lonjakan Covid-19.

Christine, seorang warga Singapura dinyatakan positif pada 15 September 2021. Dia diberitahu akan dibawa ke fasilitas perawatan masyarakat.

“Namun, sistem tidak diperbarui. Operator terus menelepon saya dan menanyakan hal yang sama. Tetapi sistem tidak di-update,” katanya, Kamis (23/9/2021).

Warga pun protes. Tapi saluran protesnya seperti tertutup. Tak ada satu pun yang bisa dapat menghubungi Kementerian Kesehatan (MOH).

Tak ada juga yang bisa mendapatkan informasi tentang kondisi mereka.

The Straits Times ikut mengangkat kekacauan ini. Ada sejumlah warga yang diwawancara.

Semua bertutur hal yang sama. Semua kompak mengangkat keluhan dan kekacauan di mana-mana.

Chow misalnya. Dia dinyatakan positif pada 13 September 2021.

Saat itu, dia menerima telepon yang memintanya untuk mengemas pakaian untuk karantina tujuh hari.

Tapi, ternyata tidak ada tindak lanjut. Hingga Kamis (23/9/2021), dia tidak pernah dibawa ke fasilitas perawatan masyarakat.[GenPI.co]
Komentar

Tampilkan

Terkini