-->








Bikin Gempar!!! Otak Pelaku Penembakan Dantim BAIS TNI Ternyata Kenal Dekat dengan Korban

31 Oktober, 2021, 22.22 WIB Last Updated 2021-10-31T15:22:02Z
LINTAS ATJEH | PIDIE - Tiga pelaku penembakan terhadap Dantim BAIS TNI Pidie, Aceh, Kapten Abdul Majid, telah ditangkap pada Minggu (31/10). Mereka berinisial D, M dan F.

Seorang dari pelaku ternyata mengenal bahkan mengetahui aktivitas korban. Dia adalah M, sekaligus otak dari penembakan ini.

Tiga pelaku merupakan warga sipil biasa. Ketiganya memiliki peran masing-masing dan ditangkap petugas di tempat terpisah.

Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy mengatakan, dari ketiganya, tersangka D adalah pemilik dari senjata SS1-V2. M adalah orang yang mengenal dan mengetahui keseharian korban. Sementara F adalah eksekutor yang menembak korban.

“Tersangka M kenal dengan korban, ia tahu keseharian korban. Sehari sebelum melakukan aksinya, mereka berkumpul di kebun cabai milik D untuk merencanakan merampok korban anggota TNI tersebut,” kata Winardy pada awak media, Minggu (31/10).

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM

Winardy menjelaskan, setelah merencanakan aksi perampokan itu, pada Kamis (28/10) tersangka M menghubungi korban untuk bertemu di lokasi kejadian tepatnya di kawasan kebun milik korban di Gampong Lhok Panah Kecamatan Sakti, Pidie.

“Tersangka M menghubungi korban untuk bertemu di lokasi. Begitu mobil korban datang, M lalu memberikan kode pada F yang bertugas sebagai eksekutor. Begitu mereka selesai melakukan eksekusi, M lalu mengambil uang yang ada pada korban kemudian mereka kabur,” tutur Winardy.

“Tidak ada senjata yang diambil dari korban, kita sudah pastikan bahwa yang diambil adalah uang sebesar Rp 35 juta dari korban. Ini motifnya murni perampokan,” tambahnya.

Lebih lanjut, tegas Winardy, saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap ketiga pelaku. Khususnya tersangka M yang diduga memiliki hubungan dengan korban.

“Hubungan pelaku dan korban lagi kita dalami. Tetapi dari hasil sementara, karena M itu kenal dengan korban dan juga tahu keseharian korban, makanya mereka itu tahu kalau korban ada uang,” pungkas Winardy.[Kumparan]
Komentar

Tampilkan

Terkini