-->








Kaltim vs Aceh Depak Sulut, Netizen Sebut ‘Sepakbola Gajah

05 Oktober, 2021, 08.43 WIB Last Updated 2021-10-05T01:43:45Z
LINTAS ATJEH | PAPUA - Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua dibuka Presiden Joko Widodo (Jokowi). Aksi ‘Sepakbola Gajah’ yang dipertontonkan Tim Aceh dan Kalimantan Timur (Kaltim) super mengecewakan warga dan Netizen Sulawesi Utara (Sulut).

“Mursyid Effendi Jilid 2. Asprov PSSI Sulut harus telusuri. agar aktor-aktor dibelakangnya dan pemain dihukum seberat-beratnya. Parahnya lagi disaksikan Sekjen PSSI Pusat yang asal Kaltim,” tulis akun Facebook Alen Mandey, Senin (4/9/2021).

“Sepakboa Indonesia tercoreng, teringat Sepakbola Gajah Indonesia vs Thailand Piala Tiger 1998. Sangat disayangkan PON Papua tercoreng karena aksi tidak sportif,” sesal Roy Sumombo, warga Sulut.

Diketahui, meski poin ketiganya sama, 3, Kaltim dan Aceh melenggang ke enam besar. Sebab Sulut kalah agregat (selisih) gol. Sulut yang menang 2-1 kontra Aceh dan kalah 0-1 lawan Kaltim, tinggal berharap dua tim main imbang. Bahkan, jika dilihat kualitas permainan, sebetulnya Kaltim mengungguli Aceh. Skor 2-2 di babak kedua membuat asa Brayen Pondaag dkk ke enam besar menguat. Sayangnya di menit-menit akhir, bek Kaltim justru membuat gol bunuh diri.

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM

Sekjen PSSI Sulut Yunus Nusi yang menyaksikan langsung laga itu menanggapi santai pesan WhatsApp yang dikirim Manado Post Digital ini. Ketika laga usai, ia hanya menjawab enteng, bahwa Kaltim cuma butuh lolos enam besar. ‘’Lolos enam besar sudah lumayan buat kami,’’ elak pria berdarah Gorontalo yang juga Ketua Asprov Kaltim itu.

Oifisial tim sepakbola Sulut, Jefry Talumepa kecewa berat dengan cara Kaltim dan Aceh menyingkirkan Sulut. ‘’Memang tidak enak menggantungkan nasib pada pertandingan tim lain. Tapi, sejatinya kans kita besar, sebab Kaltim memiliki materi jauh lebih baik. Sayangnya, permainan kurang sportif bikin kita tersingkir,’’ ujar Talumepa via telepon dari Stadion, tadi siang.

Indikasi permainan sabun Kaltim dan Aceh mulai tampak ketika dengan mudahnya pemain kedua tim menjebol gawang lawan. Hingga babak kedua skor sudah 2-2. Skor sengaja diperbesar guna menjaga jarak selisih gol dengan Sulut. Malapetaka itu akhirnya terbukti. Kaltim menjebol sendiri gawangnya di akhir babak kedua guna memuluskan Aceh.

‘’Sangat tidak fair. Ini memalukan. Pertandingan di PON yang disaksikan langsung Sekjen PSSI tercoreng dengan sikap tak fair Kaltim dan Aceh. Sulut amat menyesali itu. Panitia semestinya memperhatikan sebab merusak nama baik tuan rumah Papua yang menyelenggarakan PON XX dengan sangat baik,’’ sembur eks ofisial Persma Manado itu.

Diketahui, masih ingat kejadian pada Piala Tiger 1998 ini. Ya, bila dibandingkan kiprah Timnas Indonesia pada ajang ini, insiden ‘Sepakbola Gajah’ yang terjadi pada babak penyisihan, lebih menyita perhatian.

Sikap tidak sportif yang diperlihatkan Tim Garuda tak hanya menyita perhatian publik dalam negeri, hingga di pentas internasional. Adalah Mursyid Effendi yang jadi pelaku gol bunuh diri pada menit ke-90 yang membuat Indonesia kalah 2-3.

Gol bunuh diri itu tak hanya mengagetkan penonton di Stadion Thong Nat, Ho Chi Minh, Vietnam saat itu, namun juga suporter setia Indonesia yang berada di Indonesia yang menyaksikan siaran langsung lewat layar kaca. Nyaris tidak ada yang percaya gol bunuh diri itu terjadi, membuat Indonesia kalah dan jadi runner-up.

Unsur kesengajaan dalam proses gol bunuh diri itu sangat jelas terlihat. Melalui layar kaca, penggemar sepakbola di Indonesia terkejut sebab seusai membobol gawang sendiri, Mursyid disambut beberapa rekan setim justru melakukan selebrasi.[Manadopost]
Komentar

Tampilkan

Terkini