Seperti diketahui sebelumnya, sebanyak 28 orang nelayan Aceh Timur yang ditangkap di perairan laut Thailand yang kini telah dibebaskan, karena mendapatkan pengampunan oleh kerajaan pada kesempatan ulang tahun Raja Thailand Rama X. Para nelayan Aceh itu telah dipulangkan kembali ke tanah air, Kamis (27/01/2022).
"Ini adalah langkah yang sangat bijak dan baik, apalagi Thailand atau Siam memiliki hubungan erat dengan Kesultanan Aceh Darussalam sejak ratusan tahun lalu," kata Cut Putri Pemimpin Darud Donya Aceh.
Cut Putri Cucu Sultan Jauharul Alamsyah Johan Berdaulat Zilullah Fil Alam itu menerangkan, bahwa Raja Aceh dan Raja Siam di masa lalu saling menghormati dan bersahabat erat. Hubungan antar kedua negara pun terjalin dalam berbagai bidang, termasuk hubungan perdagangan.
"Barang perdagangan Siam banyak masuk ke Aceh, demikian pula banyak pedagang Aceh yang datang berdagang ke Ibukota Siam," kata Cut Putri.
Dia juga mengatakan, dalam sejarah tentang kisah kebaikan hati Sultan Aceh Sayyidil Mukammil (1589-1604), kepada Raja Siam Raja Naresuan atau Sanphet II (1590-1605) yang mengirimkan utusan khusus kepada Sultan Aceh.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
"Dengan membawa arak-arakan berbagai hadiah yang indah untuk Sultan Aceh. Pemberian itu kemudian dibalas oleh Sultan Aceh, Sultan Sayyidil Mukammil, dengan memberikan balasan hadiah berkali lipat banyaknya untuk Raja Siam," ujarannya.
Utusan Raja untuk Raja Aceh lanjutnya, yaitu Mahateba dan Maha Menteri juga menceritakan kisah masa kecil Sultan Iskandar Muda kepada Raja Drongdharm, yang bergelar Somdet Phra Boromma Trailokanat Songtham (1611-1628) Raja Ayutthaya di Istana Sukhoday Siam.
"Pemimpin Aceh masa itu, Sultan Iskandar Muda yang juga memperingatkan Raja Siam akan bahayanya Imperialisme Barat, yang membuat Raja Siam waktu itu sangat berhati-hati menjalin hubungan dengan dunia barat. Walaupun Aceh dan Siam secara agama, kultur dan budaya berbeda. Namun, dapat bekerjasama di berbagai bidang pada saat itu," terangnya lagi.
Lanjutnya, hubungan baik semakin terjalin erat saat Paduka Seri Sultan Iskandar Muda, yang bergelar Perkasa Alam Darmawangsa Tun Pangkat Pancagah Johan Alam As Sayid As Sahib Al Barrain Wal Bahrain (1607-1636) naik tahta di Istana Darud Donya Aceh.
Pemimpin Darud Donya Aceh Cut Putri juga berharap, agar hubungan persahabatan dan kerjasama antara Aceh dan Thailand terus terbina sampai masa yang akan datang.
"Apalagi kita adalah negeri yang saling bertetangga, dan memiliki hubungan persahabatan yang terjalin erat sejak ratusan tahun, antara Kesultanan Aceh Darussalam dan Kerajaan Siam Thailand sekarang," tutup Cut Putri Cucu Sultan Aceh.[*/Red]
