-->








DEMA FTK UIN Ar-Raniry Gelar Seminar Pelecehan Seksual

04 Juni, 2022, 20.26 WIB Last Updated 2022-06-04T13:26:43Z
LINTAS ATJEH | BANDA ACEH - Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh gelar Seminar Pelecehan Seksual dengan tema ''Menjadikan Aceh Bebas Pelecehan Seksual, Mungkinkah", Sabtu (04/06/2022).

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang dalam hal ini diwakili oleh Kasubag Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Alumni Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Ketua Lembaga se-lingkungan UIN Ar-Raniry Banda Aceh dan Ketua Lembaga se-lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

Kasubag Akademik, Kemahasiswaam dan Alumni Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Muhazar, S.Hum., MA dalam sambutannya menyampaikan kegiatan ini patut kita apresiasi, dikarenakan dengan adanya kegiatan ini kita dapat mengetahui bagaimana bentuk-bentuk pelecehan seksual, sehingga nantinya kita dapat mengantisipasi atau menghindari perbuatan tersebut.

Selanjutnya, Dinni Safira selaku Ketua Panitia dalam laporannya menyampaikan bahwasanya kegiatan ini merupakan salah satu program kerja dari Departemen Pemberdayaan Perempuan serta dikolaborasikan dengan Departemen Kajian dan Advokasi DEMA FTK.

"Yang bertujuan untuk menambah wawasan lebih dalam tentang pelecehan seksual dan cara mengantisipasinya," sebutnya.

Kegiatan ini turut menghadirkan secara langsung 2 orang narasumber, yaitu Dr. Nasriyah, MA (Ketua PSGA UIN Ar-Raniry Banda Aceh) dan Sibghatullah Arrasyid, S.Pd (Komisi Pendidikan dan Perlindungan Anak Hive Aceh).

Ketua DEMA FTK, Daudi Alwi dalam sambutannya menyampaikan kegiatan ini diharapkan dapat menjadi aksi dalam bentuk satgas pencegahan. "Sehingga kejadian pelecehan seksual baik dalam bentuk verbal maupun non-verbal itu dapat diminimalisir bahkan hilang dari dunia pendidikan," ucapnya.

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM

Dr. Nasriyah, MA dalam materinya menerangkan bahwa kekerasan seksual ini kebanyakan dialami oleh perempuan tetapi juga bisa terjadi pada laki-laki. Oleh karena itu, kita harus memiliki etika yang baik dalam menjalin komunikasi baik itu dengan teman, keluarga dan lainnya.

"Pasti setiap orang baik pernah melakukan kesalahan, namun sebaik-baiknya orang yang melakukan kesalahan adalah orang yang memaafkan. Mungkin dengan meminta maaf tidak bisa mengubah masa lalu tapi dengan maaf kita bisa merubah masa depan," urainya. 

Selanjutnya Sibghatullah Arrasyid, S.Pd, menambahkan bahwa setiap orang berpotensi untuk melakukan kejahatan, namun setiap pribadi orang harus memiliki prinsip yang dapat membentengi diri dari tindak kejahatan yang tidak terkendali.

Di akhir kegiatan, Muna Ulfiya sebagai moderator memberikan kesimpulan bahwa kekerasan seksual tidak hanya terjadi pada perempuan tetapi juga bisa terjadi pada laki-laki, baik dewasa maupun anak-anak. 

"Selain itu yang perlu menjadi perhatian kita bersama, bahwa akar permasalahan dari terjadinya kekerasan seksual ini adalah rendahnya moral seseorang sebagai penyebab munculnya pikiran negatif, sehingga memiliki niat untuk melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya," tandasnya.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini