-->








Hilangnya Naluri Kemanusiaan di Tengah Himpitan Kemiskinan

15 Oktober, 2022, 07.42 WIB Last Updated 2022-10-15T00:42:16Z
KABAR BERITA yang cukup mencengangkan. Indonesia masuk dalam 100 negara paling miskin di dunia. Hal ini diukur dari Gross National Income (GNI) atau pendapatan nasional bruto per kapita. Mengutip World Population Review, Indonesia masuk dalam urutan ke-73 negara termiskin di dunia. Di antara negara Asia Tenggara, posisi Indonesia lebih baik dibandingkan Vietnam di urutan ke-82, Filipina ke-72, Kamboja ke-46, Myanmar ke-45, dan Timor Leste ke-29. (Cnnindonesia.com, 30/09/2022)

Sebetulnya kabar ini tidak terlalu mengagetkan. Kemiskinan sudah menjadi wajah Indonesia. Hanya saja hal itu tidak terlalu diekspos.

Namun, ada yang aneh dengan negeri ini. Katanya masuk kategori negara-negara termiskin, tetapi mobil Range Rover baru yang dibanderol mulai harga 5,9 miliar nyaris habis. Padahal kendaraan ini baru diluncurkan dengan jumlah yang terbatas. (Detik.com, 27/09/2022). Bahkan sebelum peluncuran sudah banyak yang memesannya dan ada juga yang memesan tanpa melihatnya terlebih dahulu.

Paradoks Kemiskinan

Jumlah warga miskin Indonesia kian bertambah setelah Bank Dunia merubah batas garis kemiskinan. Walhasil ada 13 juta warga Indonesia yang tadinya golongan menengah bawah turun level menjadi miskin. (Merdeka.com, 30/09/2022)

Realitas di lapangan menunjukkan kemiskinan yang lebih parah. Sebagai contoh, 73 ribu warga Kabupaten Bogor mengalami kemiskinan ekstrem dengan pendapatan hanya Rp29.000 per hari (tempo.co, 05/10/2022).

Sungguh sangat miris. Tentu dengan uang sejumlah itu tidak akan cukup memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Terlebih semua barang saat ini tinggi harganya. Belum kebutuhan lainnya seperti kesehatan, pendidikan dan lainnya. Semua membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Kesehatan dan pendidikan merupakan barang langka bagi rakyat miskin. Seolah mereka dilarang sakit dan pintar.

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM

Inilah anomali (keanehan) yang ada di Indonesia. Ada sebagian orang yang kekayaannya sangat banyak bahkan triliunan dan banyak orang yang sangat miskin, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pun mereka tidak mampu.

Kapitalisme Penyebabnya

Ketimpangan si kaya dan si miskin nyata terjadi. Tidak hanya di Indonesia tapi seluruh dunia pada umumnya. Hal ini terjadi karena penerapan sistem kapitalisme dalam kehidupan termasuk sistem ekonominya. 

Dalam sistem kapitalisme, kebahagiaan diukur dengan diraihnya banyak materi dan kesenangan duniawi. Maka wajar, hidup adalah untuk mencari harta sebanyak-banyaknya. Bahkan menggunakan segala cara untuk mendapatkannya. Termasuk sumber daya alam yang menguasai hajat hidup orang banyak pun mereka bisa kuasai. Sehingga mereka yang memiliki akses untuk meraih banyak materi maka kekayaan itu mudah dia dapatkan. Dan sebaliknya, banyak orang yang kemudian terkategori miskin karena susahnya kehidupan di era kapitalisme. Oleh karenanya, muncullah ketimpangan itu. Kekayaan hanya dikuasai oleh segelintir orang saja. Sayangnya kekayaan itu, tidak digunakan untuk menolong si miskin. Lihatlah, bagaimana orang-orang kaya itu dengan mudahnya membeli mobil mewah yang sangat mahal di tengah lingkungan masyarakat Indonesia yang sedang merintih dalam kemiskinan. 

Sungguh sistem kapitalisme telah mematikan naluri kemanusiaan dikarenakan pandangan mereka terkait hidup untuk mencari materi belaka.

Terapkan Sistem Islam

Islam sebagai aturan kehidupan yang sempurna memiliki cara mengurusi masyarakat dalam suatu negara. Aturan tersebut datangnya dari Allah, pencipta manusia.

Dalam Islam, diperintahkan untuk ta'awun (tolong menolong) dalam kebaikan. Ini menjadi dorongan besar bagi kaum muslimin untuk menolong saudaranya.

Dalam Islam pun diperintahkan sedekah atau infak untuk orang-orang yang tidak mampu. Bahkan dengan banyak bersedekah, hartanya tidak berkurang malah bertambah.

Perihal kemiskinan, Islam telah mewajibkan kepala keluarga untuk mencari nafkah. Maka negara menyediakan lapangan pekerjaan dengan syarat yang tidak menyusahkan sehingga para bapak bisa bekerja. Jika bapak tidak mampu bekerja, maka kewajiban nafkah beralih kepada kerabat-kerabatnya. Jika kerabat-kerabatnya pun tidak mampu, maka kewajiban nafkah kepada keluarganya, diambil alih oleh negara.

Pengaturan Islam ini dilakukan oleh negara yang menerapkan Islam secara menyeluruh. Dengan pengaturan ini, tidak akan ditemukan orang kaya yang sangat kaya tapi kikir dan orang yang sangat miskin. Yang terjadi, orang-orang kaya tersebut akan menginfakkan hartanya dan menolong saudaranya. Sungguh dalam sistem Islam, naluri kemanusiaan akan terjaga dan terpelihara.

Wallahu a'lam bishowab

Penulis: Desy Arisanti, S.Si (Pemerhati Masalah Sosial)
Komentar

Tampilkan

Terkini