Ilustrasi |
Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Langsa Dr. Indriyani Eka Putri saat ditemui LintasAtjeh.com di ruang kerjanya, Kamis (20/10/2022) menyampaikan bahwa pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) saat ini menangani 138 pasien yang terinfeksi HIV-AIDS.
"138 pasien terinfeksi HIV-AIDS yang sedang ditangani RSUD Langsa adalah remaja terdiri dari 70 persen laki-laki dan 30 persen wanita," ujar Indri.
Menurutnya, jumlah pasien HIV-AIDS terus bertambah dari tahun sebelumnya dikarenakan screening yang berjalan jauh lebih baik. Program pemerintah yang mengharuskan pelaksanaan screening HIV bagi ibu hamil, pasien TBC dan pasien infeksi menular seksual (IMS).
"Selain itu, kesadaran dan pengetahuan masyarakat yang lebih baik juga berpengaruh terhadap stigma yang ada serta perlakuan baik dari tenaga kesehatan terhadap penderita, melindungi privasinya dan penanganan sesuai standard," terangnya.
"HIV-AIDS seperti fenomena gunung es, puncaknya nampak lebih kecil dari dasarnya. Angka yang ada menggambarkan kondisi sesungguhnya jauh lebih banyak jumlahnya," imbuhnya.
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM
Ia menjabarkan, pasien terinfeksi HIV-AIDS yang ditangani RSUD Langsa itu dari berbagai daerah seperti Aceh Tamiang, Kota Langsa, Aceh Timur, Aceh Utara, Padang dan Batam.
"Dari 138 pasien HIV-AIDS, 20 persen nya adalah warga Kota Langsa. Bahkan ada anak-anak berusia 6-12 tahun yang terjangkit dan sedang dalam perawatan," jelas Indri.
HIV atau human immunodeficiency virus adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Penyebaran virus ini melalui kontak cairan tubuh seperti cairan vagina atau sperma saat melakukan aktivitas seksual, penggunaan jarum suntik secara bergantian dan lainnya.
"HIV-AIDS harus mendapat perhatian serius dari kita semua. RSUD Langsa sudah memiliki klinik VCT akan membantu bagi yang ingin melakukan pemeriksaan atau konseling terkait HIV-AIDS. Kita punya tenaga kesehatan yang sudah terlatih dan siap membantu masyarakat," ungkap Indri.
"Mari sama-sama kita peduli HIV-AIDS, berperilaku hidup sehat, tidak berganti-ganti pasangan dan melakukan konsultasi serta pemeriksaan di fasilitas kesehatan jika dibutuhkan," tandas Indri. [Sm]