-->








Mahasiswa Demo di Kampus, Warek I USCND Beri Klarifikasi

04 November, 2022, 12.36 WIB Last Updated 2022-11-04T05:37:26Z


LINTAS ATJEH | LANGSA - Wakil Rektor I USCND, Marida Fitriani, MP menyampaikan klarifikasi terkait tanggapannya pada saat berlangsungnya aksi demonstrasi damai di kampus tersebut yang dimuat LintasAtjeh.com.

"Dalam tanggapan tersebut saya tidak menyebut kata-kata aib dari kampus ini sendiri," tulis Fitri dalam rilisnya yang disampaikan LintasAtjeh.com melalui pesan WhatsApp, Jumat (04/11/2022).


"Selanjutnya saya juga tidak menyatakan bahwa pihak kampus meminta waktu kepada adik-adik mahasiswa agar kami bisa berkoordinasi kepada rektor dan menjawab atas petisi-petisi adik-adik sekalian," tambahnya.


Fitri menjelaskan bahwa dalam menanggapi petisi-petisi yang disampaikan mahasiswa peserta aksi demonstrasi itu yaitu mengucapkan terimakasih kepada mahasiswa yang telah menyampaikan aspirasinya dengan santun dan berharap apa-apa yang telah disampaikan tersebut merupakan sebuah informasi berdasarkan pada data yang benar sehingga tidak menjadi sebuah pencemaran nama baik kampus maupun kepada oknum-oknum tertentu.


Pergantian Dekan Ilmu kesehatan USCND merupakan kebutuhan organisasi dan sudah melalui proses rapat pimpinan serta  persetujuan ketua yayasan. Jadi, pergantian dekan tersebut sebagaimana yang mahasiswa sampaikan bukanlah pergantian sepihak.


TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM


"Terkait pelayanan akademik dan proses pembelajaran dikampus USCND saat ini berjalan dengan dengan baik dan itu dibuktikan sampai dengan hari ini ada proses belajar mengajar di ruang kelas," terangnya.


"Sementara untuk akreditasi maka itu menjadi tanggung jawab pihak pimpinan dan pengelola di fakultas masing-masing, namun tetap di awasi oleh pihak Rektorat," tambah Fitri.


Namun untuk lebih detailnya guna menjawab petisi-petisi mahasiswa,  kami menawarkan dialog kepada mahasiswa dengan perwakilan 5 orang saja dikarenakan tidak mungkin kita berdialog diruang terbuka dengan terik matahari seperti ini sekaligus ada hal-hal yang tidak mungkin saya jabarkan diruang umum seperti ini menyangkur etika dan lain-lain.


Akan tetapi, mahasiswa saat itu tidak mau berdialog, sehingga saya menyampaikan bahwa apabila mahasiswa tidak mau berdialog maka itu menjadi hak sepenuhnya mahasiswa. Namun menjadi kewajiban kami menawarkan sesi dialog tersebut dan pada saat itu mahasiswa bersikeras untuk berdialog di ruang terbuka dan tidak mau berdialoq didalam ruangan melalui perwakilan mahasiswa.


"Sehingga saya sampaikan  ini semua menjadi keputusan mahasiswa, karena ini sudah kami anggap selesai dan kami pun sudah mendengar aspirasi mahasiswa serta kami telah menanggapi dan selanjutnya saya meminta izin sembari mengucap salam kepada mereka, Jadi tidak benar saya selaku warek I meninggalkan mereka," tutupnya. [Sm]

Komentar

Tampilkan

Terkini